Kamis, 25 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Wah, Saban Bulan Rata-Rata Orang Indonesia Menerima 14 Telepon Spam

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Truecaller, platform global memverifikasi nomor telepon dan memblokir komunikasi tidak diinginkan, meluncurkan laporan tahun Global Spam Report edisi kelima. Laporan tersebut merupakan riset global mengenai spam dan penipuan terhadap pengguna smartphone di seluruh dunia.

Sama dengan edisi sebelumnya, Truecaller Global Spam Report memuat 20 Negara Teratas yang Terdampak di 2021. Tahun ini, Truecaller berhasil membantu lebih dari 300 juta pengguna di seluruh dunia memblokir dan mengidentifikasi 37,8 miliar panggilan spam.

Laporan ini juga menjelaskan tren spam dan penipuan selama satu tahun terakhir. Juga menyajikan beberapa data penting, situasi saat ini, dan prediksi tahun 2022.

Berdasarkan Global Spam Report 2021, Indonesia kembali menempati posisi enam teratas peningkatan jumlah spam yang signifikan. Di Indonesia, penipu mengincar target dengan cara yang sangat ilmiah dan tepat sasaran. Bahkan dapat menggali detail informasi latar belakang dan catatan keuangan korbannya.

Masalah ini diperparah dengan masih sangat sedikit masyarakat Indonesia yang menyadari tindakan penipuan ini. Hanya 1% dari seluruh panggilan yang diblokir ditandai sebagai penipuan. Sementara angka ancaman scam terus tumbuh subur.

Baca juga: Truecaller Raih Lebih dari 300 Juta Pengguna Global, di Indonesia Tumbuh 107,6%

CEO dan Co-Founder Truecaller, Alan Mamedi mengatakan, data Truecaller kami menunjukkan orang Indonesia menjadi target penipuan dengan semakin tingginya tingkat teror komunikasi tidak diinginkan, menyebabkan jutaan pengguna smartphone di Indonesia berisiko menjadi korban penipuan.

“Truecaller menyediakan teknologi dan keahlian yang tepat guna membantu melindungi masyarakat di Indonesia dari ancaman yang terus mengganggu ini,” terang Alan, Jumat (17/12).

Lonjakan panggilan spam di Indonesia membutuhkan aksi lanjutan yang serius. Sebuah agensi keamanan siber SOCRadar baru saja meluncurkan laporan lanskap ancaman siber di Indonesia, yang mengamati bahwa terjadi peningkatan ancaman situs gelap atau dark web.

Terdapat databasejutaan orang Indonesia dijual bebas di situs gelap mengandung informasi sensitif. Seperti nama, nomor telepon, tanggal lahir, nomor KTP, hingga gaji bulanan.

Dalam hal kategori spam, sebagian besar spam call berasal dari layanan keuangan. Sedangkan berada di posisi kedua adalah spam yang berasal dari sales mencapai 19%.

Data Statistik lain yang tak kalah penting adalah Indonesia menjadi salah satu dari dua negara (selain Vietnam) dalam daftar 20 negara dengan spam terbanyak yang mencatatkan lebih dari dua kali lipat peningkatan volume panggilan spam selama Januari hingga Oktober 2021 saja.

Pada bulan Januari, total volume panggilan spam yang dilaporkan mencapai hampir 12,6 juta. Angka ini kemudian naik menjadi 25,8 juta panggilan spam pada Oktober 2021. Rata-rata orang Indonesia menerima 14 panggilan spam setiap bulan. (nau)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER