Kamis, 25 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

OVO Menjalin Banyak Mitra di 2021 Serta Jadi Platform Investasi dan Asuransi

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Pandemi menjadi salah satu alasan terjadinya akselerasi digital. Kementerian Keuangan mencatat, transaksi uang elektronik di Indonesia meningkat dari Rp 2 triliun pada 2012 menjadi lebih dari 100 kali lipat atau Rp 205 triliun pada 2020.

Sejalan dengan hal tersebut, OVO siap mendukung akselerasi literasi digital dan inklusi keuangan. Serta Pemulihan Ekonomi Nasional guna mencapai nilai transaksi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2025. OVO kini menjadi alat pembayaran utama pilihan UMKM di Indonesia.

Head of Corporate Communication OVO, Harumi Supit mengatakan, selama empat tahun hadir di Indonesia, OVO semakin memperluas jangkauan. Dengan tingkat brand awareness hingga 96%, OVO menjadi platform pembayaran digital terpopuler di Indonesia. 

OVO juga telah hadir di lebih dari 430 kota dan kabupaten. Dengan lebih dari 1 juta merchant dari berbagai industri, termasuk UMKM yang telah mengimplementasikan QRIS.

Baca juga: OVO Jalin Kerjasama dengan PT Pos Indonesia, Mitra Bukalapak dan Lotte Mart

“Dengan meyakini prinsip ekosistem terbuka, kami senantiasa terbuka menjalin kolaborasi dengan lini industri apapun. Termasuk UMKM. Kami berharap dampak positif ini dapat terus kami tingkatkan. S hingga dapat mendukung upaya pemerintah dalam mencapai inklusi keuangan digital di Indonesia,” terang Harumi, Rabu (22/12).

Kehadiran OVO juga ikut mendongkrak transaksi UMKM. Dengan angka peningkatan transaksi harian sebanyak 70%.

Melalui perluasan akses pasar, adaptasi teknologi, fasilitas transaksi non tunai dan promosi OVO, sebanyak 84% UMKM terbantu oleh aplikasi OVO. Sebanyak 55% UMKM tersebut menyatakan aplikasi OVO sangat mudah digunakan.

Kadence International Indonesia mengungkap alasan penggunaan OVO. Sebanyak 71% responden menyatakan, karena bisa digunakan di banyak aplikasi dan merchant online.

Sebanyak 67% menyebut karena melakukan transfer saldo ke rekening bank. Dan sebanyak 66% menggunakan OVO karena aplikasinya mudah digunakan.

OVO juga semakin memperluas layanan keuangan dengan menghadirkan metode pembayaran terbaru di Bukalapak, JD.ID, dan Google Play. OVO juga telah menjalin kerjasama dengan berbagai platform e-commerce seperti Blibli, Bhinneka.com, Lazada, Sayurbox, Happy Fresh, McDonalds Indonesia, Sociolla, Tiket.com, Zalora dan masih banyak lagi.

Selain itu, sebagai upaya menjangkau masyarakat unbanked dan underbanked, di tahun 2021 ini, OVO menggandeng Bank Central Asia (BCA) untuk pencairan saldo OVO di seluruh ATM BCA di Indonesia.

Serta pengisian saldo OVO secara offline di beberapa gerai mitra ternama seperti Indomaret, PT Pos Indonesia, Lotte Mart, Mitra Bukalapak, Agen Faspay dan Agen Bank Mandiri.

“Hal diharapkan dapat meningkatkan sinergi online-offline dan mendorong kolaborasi antara semua pihak demi perluasan ekosistem digital bagi masyarakat Indonesia,” lanjut Harumi.

OVO semakin berupaya memfasilitasi kebutuhan para pengguna dengan menghadirkan layanan keuangan layanan investasi dan perlindungan asuransi. Dalam lima bulan OVO | Invest diluncurkan, ada lebih dari 550.000 investor yang melakukan investasi reksadana.

Baca juga: OVO Memperkuat Literasi dengan Layanan Pinjaman, Investasi dan Proteksi

Layanan investasi ini menggandeng beberapa mitra ternama. Seperti Bareksa, Manulife Indonesia, Bahana TWC Investment Management dan Syailendra.

Sementara untuk perlindungan asuransi, OVO menggandeng Prudential Indonesia untuk asuransi jiwa dengan premi terjangkau. Mulai dari sekitar Rp 5.000 per bulan.

OVO juga menghadirkan asuransi mobil pertama di Indonesia premi bulanan. Bekerjasama dengan asuransi Simas Insuretech. 

Ke depan, OVO akan terus menjalin kerja sama strategis dengan berbagai lini industri. Dan melengkapi kebutuhan finansial para penggunanya, baik selama masa pandemi ini dan juga nanti saat menghadapi new normal.  (eko)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER