Kamis, 25 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

GMF Catatkan Perbaikan Kinerja Pada Akhir Kuartal Ketiga 2021

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMF) mencatatkan perbaikan signifikan aspek profitabilitas pada kuartal ketiga tahun 2021. Perbaikan di tengah dinamika industri aviasi yang masih menantang dikarenakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di sejumlah daerah.

Perbaikan signifikan ini tampak pada rugi usaha. Emiten berkode saham GMFI September 2021 dapat meneken rugi hingga 75,7%  year on year (yoy).

Meski masih negatif, perolehan earning before interest, tax, depreciation and amortization (EBITDA) juga menunjukkan perbaikan. Yakni sebesar 94,9% pada akhir kuartal III 2021 dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Hal ini dikontribusikan oleh berkurangnya beban usaha, manajemen arus kas, inisiatif-inisiatif efisiensi, dan restrukturisasi fasilitas pendanaan.

Pada kuartal ketiga 2021, kinerja bisnis inti GMFI secara keseluruhan masih tertekan. Meski demikian, segmen airframe maintenance mengalami peningkatan permintaan pekerjaan. Khususnya pada segmen proyek-proyek terkait end-of-lease. 

Pada segmen perawatan pesawat kargo, GMFI juga mencatatkan penambahan tiga pelanggan baru yang merupakan maskapai kargoBaik di dalam maupun di luar negeri.

Direktur Utama GMF, Andi Fahrurrozi mengatakan, selain berfokus pada pemulihan finansial secara berkelanjutan, pihaknya mengoptimalkan peluang dari segmen-segmen potensial yang cenderung stabil atau tumbuh di tengah pandemi.

“Penjajakan potensi kerjasama dengan partner dan pengembangan kapabilitas juga kami lakukan sebagai upaya diversifikasi bisnis dan antisipasi dalam menghadapi momentum bangkitnya industri aviasi,” tutur Andi, Jumat (24/12).

Upaya tersebut tampak dari ditandatanganinya sejumlah nota kesepahaman pada periode Juli hingga September 2021. Di antaranya oleh PT Bali Widya Dirgantara (BIFA) di bidang perawatan pesawat.

Lalu PT Sulzer Indonesiadi bidang pemeliharaan turbin industrial dan aeroderivatif, serta PT Angkasa Pura I (Persero) (AP I) di bidang pengelolaan lahan.

GMF juga berhasil mengembangkan kapabilitas perawatan line maintenance untuk perawatan pesawat Boeing 787 milik maskapai asal Jepang. Dari semula bersifat assist menjadi full release

Industri pertahanan merupakan segmen yang saat ini tengah dikembangkan oleh GMF sebagai upaya diversifikasi bisnis.

“GMF juga telah mengantongi sertifikat dari Indonesia Defence Airworthiness Authority sejak awal tahun 2021 ini,” terang Andi.

Saat ini, GMF tengah memastikan kesiapan manpower, tools dan equipment untuk project modernisasi dan penggantian center wing box pesawat C130H milik TNI AU pada akhir tahun 2021 ini. 

Ke depan GMFI juga berencana mengkaji pengembangan kapabilitas pemeliharaan mesin pesawat tipe T56, serta perawatan pesawat C-212 dan helikopter. Semua demi menangkap potensi di segmen militer.  (nau)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER