Kamis, 18 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Penggunaan Mata Uang Lokal dan Huawei Turut Dorong Penguatan Ekosistem Investasi Indonesia – China

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Hubungan ekonomi bilateral Indonesia dan China memasuki usianya yang ke-71 pada tahun ini. Untuk memperkuat hubungan tersebut, local currency settlement (LCS), atau penyelesaian transaksi bilateral dengan mata uang lokal, baru saja diberlakukan. Ini akan menghadirkan manfaat yang semakin besar bagi pelaku usaha di kedua negara.

Indonesia-Southern China Business Forum 2021 yang digelar pada pengujung tahun ini mengangkat tema Re-Accessing Indonesia’s Trade and Investment Opportunities through LCS. Forum tersebut diharapkan akan meningkatkan minat para pemilik modal dan pelaku usaha asal Tiongkok untuk berinvestasi di Tanah Air.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok dan Mongolia, Djauhari Oratmangun menyambut baik kesepakatan LCS yang diimplementasikan September salu. Berkat LCS, bisnis dapat menikmati biaya transaksi yang lebih rendah dan memiliki opsi untuk pembiayaan perdagangan dan investasi langsung dalam mata uang lokal. 

Ia apresiasinya atas minat perusahaan-perusahaan Tiongkok seperti Huawei yang turut berinvestasi di Indonesia. “Sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, dan diproyeksikan menjadi ekonomi terbesar ke-4 global pada tahun 2050, Indonesia membuka pintu selebar-lebarnya bagi investor mancanegara, tak terkecuali Tiongkok. Untuk menjadi bagian dari pertumbuhan yang dahsyat ini,” terang Djauhari, pekan lalu.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti mengatakan, China merupakan negara kedua terbesar diukur dari nilai investasi asing langsung alias foreign direct investment (FDI) di Indonesia. Perjanjian LCS dengan Tiongkok telah menunjukkan perkembangan yang menjanjikan. Dengan rata-rata transaksi bulanan mencapai US$ 15 juta per bulan, dalam 3 bulan terakhir.

“Berbagai quick win telah kami siapkan untuk mempromosikan LCS. Termasuk bantuan teknis bagi eksportir maupun importir, untuk melakukan transaksi LCS riil dari hulu ke hilir. Sehingga, kemudahan yang ditawarkan LCS akan berdampak positif pada penyerapan FDI di Indonesia,” terang Destry, 

Chief Financial Officer Huawei Indonesia, Han Ding menyatakan dukungan perusahaan terhadap perubahan positif yang digagas pemerintah untuk terus memperbaiki iklim investasi Indonesia. Dengan sejarah lebih dari 21 tahun di Indonesia, Huawei menghargai upaya dan tindakan pemerintah Indonesia untuk memenuhi kebutuhan investor multinasional.

“Kami berharap, investasi tidak hanya menciptakan nilai komersial bagi investor, juga berkontribusi pada pemulihan ekonomi pasca pandemi, membangun ekonomi digital. Menggerakkan bangsa menuju visi Indonesia Emas 2045, dan membawa kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia,” terang Han. (kai)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER