Minggu, 14 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Kisah Tukang Sayur Mencetak Omzet Rp 90 Juta Sebulan Berkat Digitalisasi

BACA JUGA




Fintechnesia.com | Siapa sangka berjualan sayur dan bahan-bahan sembako secara digital bisa mencapai omzet hingga Rp 90 juta sebulan. Hal ini telah dibuktikan Titin Supartini pemilik Warung Abah di daerah Surapati, Bandung.

Sebelum membuka toko sayur dan sembako ini, Titin dan suaminya sempat memiliki kantin di salah satu universitas di Bandung sejak tahun 2014. Memiliki latar belakang sebagai seorang koki hotel, saat itu Titin dan suami fokus menyediakan masakan enak dan murah untuk kalangan mahasiswa.

Saat pandemi, kantin harus tutup karena tidak ada mahasiswa yang datang ke kampus. Titin memutuskan untuk membuka usaha sampingan di rumah. Dengan berjualan sayur mayur sebagai sambil menjalani pekerjaannya sebagai pegawai negeri sipil.

Awalnya ia dan keluarga hanya fokus untuk berjualan secara offline dan melayani tetangga-tetangga di sekitar rumahnya. Lalu ada Account Manager Grab menawarinya masuk ke layanan GrabMart yang baru.

“Sebulan pertama saya masih bingung dan kewalahan melayani pesanan offline dan online disaat yang sama. Bahkan sempat terpikir untuk berhenti. Untung saja saya konsultasi dulu ke tim Grab yang menangani warung saya sebelum memutuskan berhenti.” jelas Titin, Kamis (6/1).

Berkat dukungan konsultasi dengan tim GrabMart inilah, Titin akhirnya memberanikan diri untuk memperluas bisnis. Awalnya karena banyak pesanan dari online dan offline, banyak barang-barang di warungnya yang habis dan Titin tidak bisa melayani konsumen dengan maksimal.

Sejak saat itu Titin memperbanyak stok barang yang ia jual. Ia juga mulai berjualan barang-barang kebutuhan dasar lain seperti beras dan telur.

Alhasil, pendapatan per hari semakin meningkat. Bahkan dalam satu bulan ia bisa mendapatkan omzet sebesar Rp 90 juta. Hampir sebagian besar berasal dari GrabMart.

“Semenjak saya fokus jualan online, saya sudah bisa membeli 1 kulkas dan 3 freezer, yang sangat membantu saya terus memperbanyak stok jualan di warung. Saya juga tidak kewalahan lagi untuk melayani pesanan di tempat maupun online. Sejak bergabung dengan GrabMart saya mempekerjakan 2 karyawan untuk membantu di warung,” jelas Titin.

Hal yang paling penting dalam menjalankan bisnis ini bagi Titin selain memastikan kualitas barang-barang yang ia jual juga kepuasan para konsumen. Titin selalu berusaha untuk berkomunikasi dengan para konsumennya terutama yang membeli lewat GrabMart. (yos)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER