Jumat, 22 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Akuisisi Link Net, XL Axiata Rogoh Rp 8,72 Triliun

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Axiata Group Berhad dan XL Axiata resmi meneken Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat. Yakni pengambilalihan 66,03% saham dengan hak suara yang telah disetor penuh PT Link Net Tbk milik  Asia Link Dewa Pte Ltd dan PT First Media Tbk. 

Harga pembelian yang telah disepakati senilai Rp 4.800 per saham biasa pada Link Net. Atau sekitar Rp 8,72 triliun. Setara sekitar RM 2,55 milliar. 

Ini berarti bernilai sekitar Rp 13,21 triliun, setara dengan sekitar RM3,86 miliar untuk 100% keseluruhan saham dengan hak suara yang telah disetor penuh dalam Link Net.

Berdasarkan ketentuan, Axiata Investments (Indonesia) Sdn Bhd,anak perusahaan yang secara tidak langsung dimiliki oleh Axiata dan XL Axiata akan memiliki kepemilikan saham masing-masing 46,03% dan 20% dari gabungan keseluruhan saham sebesar 66,03% dalam Link Net milik Asia Link Dewa Pte Ltd dan PT First Media Tbk. 

Axiata Investments (Indonesia) akan melakukan penawaran tender wajib (mandatory tender offer, untuk membeli 33,97% Saham Link Net[5] yang tersisa.

Rencana kedunya diharapkan akan selesai pada kuartal ketiga tahun 2022. Rencana transaksi ini akan didanai melalui kombinasi dana internal dan/atau pinjaman bank. Proporsinya akan ditentukan kemudian.

Link Net mulai beroperasi komersial pada tahun 2000. Dan menjadi salah satu penyedia akses internet berkecepatan tinggi melalui jaringan tetap (high-speed broadband) dan TV kabel. 

Menjangkau 2,8 juta rumah di 23 kota dengan basis pelanggan sebesar sekitar 860.000.

Rencana pengambilalihan diharapkan dapat menciptakan sinergi dalam layanan komunikasi tanpa kabel (wireless communication services). Juga berbagi jaringan utama (backbone) dan jaringan transmisi, serta hubungan yang erat dengan pelanggan di Indonesia.

Selain itu, Axiata akan mendapat keuntungan dari profil arus kas Link Net yang kuat dan pembagian dividen yang konsisten.

Per30 September 2021 dibandingkan 30 September 2020, pendapatan Link Net meningkat sebesar 9,8%. Menjadi Rp 3,2 triliun miliar (setara RM947 juta). 

EBITDA tumbuh 14,4% menjadi Rp 1.87 triliun, setara dengan RM547 juta. Laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali (PATAMI) turun sebesar 1,7%. Sehingga menjadi Rp 687 miliar (setara RM 201 juta). Dengan karyawan tetap sejumlah 882 orang per 30 September 2021.

Presiden & Group CEO Axiata, Dato’ Izzaddin Idris mengatakan, selain menggandakan segmen yang berkembang pesat di salah satu pasar utama, investasi ke Link Net selaras dengan aspirasi Axiata mendukung inklusi digital.

“Dengan memanfaatkan kekuatan bisnis telekomunikasi kami dari XL Axiata dan solusi konektivitas serta broadband dari Link Net, kami berharap memberikan solusi konvergensi yang berfokus pada pelanggan segmen perumahan dan korporasi,” tambah Idris, Kamis (27/1).

Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, XL Axiata bersiap menjadi operator konvergensi terkemuka di Indonesia. 

“Sinergi Link Net ini menghadirkan proposisi yang menarik. Yakni menggabungkan kekuatan dalam konektivitas seluler, layanan broadband berbasis kabel, dan konten,” kata Dian. (sen)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER