Senin, 25 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Sequis Bagikan Tips Finasial Bagi Pemberi dan Penerima Angpau Imlek

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Mendapat angpau adalah momen yang ditunggu-tunggu saat imlek. Jumlah angpau tergantung pada kondisi keuangan si pemberi dan seberapa erat hubungan orang tersebut dengan si penerima.

Apakah Anda termasuk yang memberikan atau menerima angpau? Bagi yang memberikan angpau sebaiknya menyiapkan dana jauh-jauh hari. Apalagi, jika jumlah mereka yang diberikan angpau belum tentu sama setiap tahun.

Siapa tahu tahun ini keponakan atau cucu Anda bertambah atau ada keluarga yang datang dari kota lain. Otomatis yang disiapkan lebih banyak dari tahun sebelumnya.

Branding and Communication Strategist MiPOWER by Sequis, Ivan Christian Winatha mencoba mengulik bagaimana trik menyiapkan angpau agar tidak mengganggu pos keuangan lain. Dan tips memanfaatkan angpau.

Salah satu referensi dalam perencanaan keuangan sederhana dalam alokasi pendapatan adalah menggunakan prinsip 10% untuk kebaikan, 20% masa depan, dan 30% untuk membayar cicilan, serta 40% untuk membiayai kebutuhan.

Jika memberi angpau maka dana yang harus disiapkan masuk dalam kategori bujet kebaikan. Bagi mereka yang menerima angpau maka uang yang Anda terima dikategorikan dalam pendapatan tidak rutin.

Bagi mereka yang sudah melaksanakan prinsip 10-20-30-40 akan sangat terbantu dalam mengatur pengeluaran. Dengan adanya pos ini kita dapat membantu sesama tanpa mengorbankan pos lainya.

“Termasuk juga saat merayakan hari besar keagamaan. Seperti imlek yang identik dengan angpau, kita bisa tetap dapat merayakan dengan gembira karena sudah ada dana tersedia,“ sebut Ivan, Ahad (30/1).

Gaji bulanan atau memiliki properti untuk disewakan secara rutin dapat dikategorikan dalam pendapatan tetap. Sedangkan bonus, fee dari freelance, THR serta angpau dimasukkan dalam pendapatan tambahan atau tidak rutin.

Memperoleh pendapatan tambahan tentu membahagiakan. Pundi-pundi kita bertambah. Tetapi, pendapatan tidak rutin tidak bisa kita andalkan. Sifatnya temporer, tidak selalu ada. Atau jumlahnya tidak tetap.

Sehingga saat mendapatkan tambahan atau jika hanya mengandalkan penghasilan tidak rutin maka bijaklah mengatur cash flow agar keuangan tidak bocor. Saat uang cash lebih banyak dari biasanya, ada saja yang menjadi impulsif belanja tanpa pertimbangan matang.

Bijak mengatur cash flow berlaku juga saat kita menerima angpau. Saat mendapat angpau, berapapun jumlahnya akan sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan yang sempat tertunda tanpa perlu mengorbankan pos keuangan lainnya.

Tetapi, angpau sifatnya temporer. Sebaiknya jangan dihabiskan saat itu juga. “Pertimbangkan memanfaatkannya guna persiapan masa depan, seperti menabung, investasi, dan asuransi sebab kita tidak mengetahui apakah kondisi finansial kita pada masa mendatang akan selalu stabil atau menurun, “ sebut Ivan.


Ivan juga menyinggung soal asuransi karena katanya premi asuransi akan berbeda pada setiap orang tergantung pada kondisi kesehatan dan usia jika terus ditunda maka premi akan mahal.

“Saat memiliki pendapatan tambahan sangat bijaksana jika kita gunakan untuk hal preventif seperti menyiapkan asuransi kesehatan sebab biaya perawatan rumah sakit tidaklah murah dan mengandalkan pendapatan dan tabungan tidak akan cukup untuk menutup biaya rumah sakit,” sebut Ivan.

Bagi Anda yang termasuk memberikan angpau, Ivan menyarankan agar mempersiapkan pos ini jauh- jauh hari agar anggaran keluarga tidak terganggu dan kebahagiaan imlek tidak berkurang.


Selain untuk angpau, masih ada biaya lain yang harus dipersiapkan untuk merayakan imlek. Detailkan semua biaya yang dibutuhkan dan perkirakan jumlahnya. Anda bisa menaikan 5-10% dari nilai tahun sebelumnya.

Jika pendapatan hanya cukup untuk membiayai hidup sehari-hari maka jika ingin memberikan angpau berinvestasilah jauh-jauh hari pada instrumen berisiko rendah. Agar uang yang Anda investasikan walau jumlahnya tidak banyak tapi jika rutin dilakukan dalam jangka panjang maka Anda tetap mendapatkan imbal hasil bahkan jumlahnya bisa jadi lebih dari kebutuhan Anda memberikan angpau.

“Sisa dana tersebut bisa Anda kelola lagi. Misalnya memenuhi kebutuhan lain tanpa harus mengganggu anggaran rutin, menambah reksadana atau top up asuransi unit link agar nilai tunai pada polis asuransi Anda tercukupi untuk membayar biaya premi pada masa-masa mendatang jika masa pembayaran premi telah selesai atau jika telah pensiun dan tidak mampu lagi membayar premi,” sebut Ivan

Darimana sumber dana untuk angpau? Biasanya dana yang untuk angpau berasal dari pendapatan atau tabungan yang kita sisihkan. Namun, menurut Ivan, tidak selalu harus dari gaji.

Bagi mereka yang berpendapatan tidak terbatas dari berinvestasi saham atau mahir bermain trading forex atau bitcoin, bisa jadi tidak terlalu memusingkan persiapan dana angpai. Atau bisa memilih beragam instrumen investasi demi mendapatkan imbal balik yang besar.

Tetapi, bagi mereka yang belum awam bermain trading atau memiliki pendapatan terbatas hanya untuk biaya hidup maka dapat mencari pendapatan tambahan pekerjaan tanpa mengganggu pekerjaan utama dengan memanfaatkan keahlian atau jaringan pertemanan. Seperti menjadi fotografer, MC, graphic designer, content creator hingga menjadi agen asuransi.

Penghasilan agen asuransi bisa sangat tinggi jika berhasil menjual polis per bulan. Pendapatan dari komisi sesuai pendapatan premi tahunan yang dicapai dan omzet tim. Umumnya sekitar 10%-30%.

Misalnya saja, seorang agen asuransi setiap bulan berhasil mendapatkan 4 nasabah baru dengan premi Rp1 juta per bulan. Maka,pendapatan premi tahunan sebesar Rp576 juta.

Jika mendapat komisi sebesar 30%, agen asuransi bisa mendapatkan Rp 172 juta per tahun atau Rp14 juta per bulan. (nin)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER