Rabu, 24 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Protergo Memperkenalkan Cyber Security Hub di Indonesia

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada tahun 2020 sampai 2021, kerugian akibat serangan siber pada sektor perbankan mencapai Rp 246 miliar. Serangan siber terus meningkat sejak tahun 2020.

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melaporkan, terdapat 190 juta serangan siber pada dari Januari sampai Agustus 2020. Empat kali lebih banyak dibanding 39 juta serangan pada tahun 2019.

Protergo merupakan salah satu perusahaan cyber-security  di Indonesia. Protergo didirikan pada tahun 2018 oleh sekelompok pengusaha teknologi. Mencakup Otto Toto Sugiri, pendiri DCI Indonesia. Dan Marco Cioffi – ahli bidang cyber-security dengan latar belakang pendidikan di MIT. 

Sampai sekarang, Protergo telah memiliki lebih dari 60 klien pada sektor ekonomi. Seperti perbankan, asuransi, teknologi finansial, telekomunikasi, e-commerce, dan retail.

Protergo merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang memiliki “Cyber-security Hub” dengan total luas lahan sebesar 800 meter persegi. Berlokasi di Graha Protergo, Jakarta Selatan.

Saat ini, Protergo telah memiliki lebih dari 100 karyawan dengan bidang keahlian cyber-security. Graha Protergo sendiri dibagi menjadi beberapa lantai. Lantai pertama didedikasikan sebagai Experience Center. Para klien dapat menyaksikan secara langsung simulasi malware, ransomware, dan ancaman siber lain.

Selanjutnya, lantai kedua di Graha Protergo didedikasikan sebagai “Black Team Operation Center”. Berfokus pada layanan penetration testing dan vulnerability assessment. Lantai ketiga Graha Protergo didedikasikan sebagai “X-Force Operation Center”, sebagai tim yang didedikasikan untuk memantau infrastruktur klien 24/7.

Marco Cioffi, Co-Founder Protergo Siber Sekuriti menyatakan, pihaknya perlu memperkuat keamanan siber di Indonesia. Sehingga para pelanggan merasa aman.

“Selanjutnya, untuk meningkatkan postur keamanan siber dari klien-kliennya, dan negara Indonesia, Protergo bermitra dengan perusahaan-perusahaan global, termasuk AT&T, AlienVault, Sentinel One, dan Fortinet, di Indonesia,” kata Marco, Senin (31/1).

Ke depan, Protergo akan berfokus untuk memperluas layanannya, khususnya untuk memberikan pelatihan pada personil cyber-security di Indonesia. Dan mengembangkan teknologi yang dapat memberikan proteksi lebih pada infrastruktur siber. Serta menawarkan layanan untuk consumer security, seperti melindungi mobile phone. (sen)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER