Senin, 15 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Brick Raih Pendanaan US$ 8,5 Juta, Bangun API Open Finance Asia Tenggara

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Brick meraih pendanaan US$ 8,5 juta pada putaran seed funding. Dipimpin modal ventura, Flourish Ventures San Antler. 

Beberapa investor lain adalah Trihill Capital, investor sebelumnya. Lalu Better Tomorrow Venture dan Rally Cap Ventures, serta beberapa figur di dunia fintech.

Pendanaan ini mendukung visi Brick untuk memberdayakan generasi fintech masa depan. Dengan infrastruktur yang mudah digunakan dan hemat biaya.

Brick didirikan pada tahun 2020 oleh Gavin Tan dan Deepak Malhotra (CTO). Gavin merupakan salah satu karyawan terawal Aspire. Deepak sebelumnya membangun neobank unicorn pertama untuk millenial di India sebagai Co Founder dan CTO Slice.

“Brick sedang membangun rel fintech untuk perusahaan teknologi di Asia Tenggara,” tutur CEO Brick Gavin Tan, Kamis (10/2)

Brick membangun Application Programming Interfaces (APIs) untuk fintech dan perusahaan teknologi.

Contohnya, ketika konsumen ingin mengajukan pinjaman, teknologi Brick menghubungkan platform dengan akun keuangan pengguna. Atau mengumpulkan data dompet digital dan data ketenagakerjaan untuk membantu mempercepat proses pengajuan pinjaman.

Brick sudah bekerjasama dengan ribuan developer di Indonesia. Dan memiliki lebih dari 50 klien termasuk beberapa perusahaan fintech konglomerat. Seperti Sinarmas Group dan Astra Financial. Brick mendukung lebih dari 13 juta panggilan API dan satu juta konsumen setiap bulannya.

Sejak enam bulan terakhir, Brick sudah memperluas produk API yang ditawarkan untuk melayani perusahaan teknologi di Indonesia dengan lebih baik lagi.

Meski saat ini masih fokus pada Indonesia, ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Brick berencana untuk mengembangkan bisnisnya ke seluruh Asia Tenggara. Dimulai Singapura dan Filipina.

Fintech dan Open Banking

Brick melayani ekosistem teknologi yang dinamis dan berkembang pesat di Indonesia. Terdapat lebih dari 5.000 perusahaan teknologi yang memanfaatkan fintech dalam penawaran produk mereka.

Fintech Indonesia menarik lebih dari US$ 1 miliar modal ventura pada tahun 2021. Naik dari US$ 282 juta pada tahun 2020.

Tingginya permintaan pasar ini dibarengi dukungan regulasikuat. Penetrasi rekening bank di Indonesia kini masih di bawah 50%.

Untuk memenuhi target pemerintah sebesar 90% inklusi keuangan pada tahun 2024, bank sentral menerbitkan standar API perbankan. Brick bekerja sama dengan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (mrz)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER