Rabu, 24 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Bukan Cuma JHT, BP Jamsostek Juga Berikan Fasilitas Cicil Rumah Seperti KPR

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Pemerintah akan mengubah aturan kontroversi mengenai perubahan tata cara pencairan Jaminan Hari Tua (JHT). Di sisi lain, faslitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan bukan cuma itu. 

Dana kelolaan badan yang juga disebut BP Jamsostek itu juga dapat digunakan oleh pekerja untuk memiliki rumah.

Layanan semaca kredit pemilikan rumah (KPR) dari BP Jamsostek sudah lama tersedia. Namun masih kurang banyak dimanfaatkan oleh peserta BPJS Ketenagakerjaan. 

Program ini merupakan salah satu Manfaat Layanan Tambahan (MLT) yang diatur dalam Permenaker No 35 tahun 2016. Kemudian mendapat penyempurnaan di tahun 2021. Penyempurnaan JHT melalui Permenaker Nomor 17 Tahun 2021. Dengan harapan pekerja atau buruh semakin mudah memiliki rumah dan membantu pemerintah menyediakan rumah bagi masyarakat.

Terbitnya Permenaker Nomor 17 Tahun 2021 tersebut pada bulan November lalu memang tidak mendapat perhatian sebesar Permenaker kali ini. Padahal ada beberapa perubahan yang membuat fasilitas ini semakin menarik dan bermanfaat. 

Skema baru ini memungkinkan peserta untuk melakukan take over melalui bank yang bekerja sama dengan BP Jamsostek. Sebelumnya salah satu syarat umum untuk mengajukan KPR-MLT bagi peserta hanya berlaku untuk pengajuan atas rumah pertama dari pemohon. 

Dengan adanya program take over KPR ini, diperkirakan manfaat MLT ini akan dirasakan oleh peserta dengan cakupan yang lebih luas lagi.

Country Manager Rumah.com, Marine Novita menyatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan sebagian orang masih belum berani mencicil rumah. Yakni harga rumah dinilai terlalu tinggi, sulitnya menabung uang muka dan tingginya bunga bank..

“Hal ini terungkap sebagaimana hasil survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H2 2021. Sebanyak 60% responden survei merasa suku bunga masih terlalu tinggi dan 88% responden survei menyebutkan, besarnya cicilan per bulan yang harus dibayarkan menjadi pertimbangan utama dalam rencana pembelian properti. Mereka berharap agar pemerintah bisa menurunkan suku bunga KPR,” terang Marine, pekan lalu. 

Rumah.com Consumer Sentiment Study adalah survei berkala yang diselenggarakan dua kali dalam setahun. Survei bekerjasama dengan lembaga riset Intuit Research, Singapura. (jun)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER