Minggu, 14 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Bank-Bank Himbara Cetak Laba Rp 72,05 Triliun, Melesat 78,06%

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Transformasi Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) mampu menjadi motor pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi.

Himbara mencatat kinerja cemerlang di sepanjang tahun 2021. Kelompok bank milik pemerintah yang terdiri dari Bank Rakyat Indonesia (BRI), Mandiri, BNI dan Bank Tabungan Negara (BTN) secara total mampu meraup laba sebesar Rp 72,05 triliun pada akhir Desember 2021. Melesat 78,06% dari perolehan laba tahun 2020 sebesar Rp 40,34 triliun. 

BRI mampu mencetak laba sebesar Rp 30,76 triliun, Mandiri Rp 28,03 triliun, BNI Rp 10,89 triliun dan BTN menyumbang laba senilai Rp 2,37 triliun. 

Bank-bank milik pemerintah ini aktif mencari ceruk pertumbuhan berkualitas di masa pandemi. Agar penyaluran dapat tumbuh lebih positif pada tahun kedua pandemi. 

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengatakan, kinerja tantangan terbesar bagi Himbara ke depan adalah investasi yang tidak murah. Khususnya bagi yang baru mempunyai anak usaha bank digital.

Investasi diperlukan tidak hanya untuk pegembagan aplikasi. Juga user experience dan cyber security

“Bank BUMN yang punya anak usaha bank digital di tahun-tahun awal biaya operasionalnya meningkat signifikan, modal yang dibutuhkan untuk investasi dari bank konvensional,” kata Bhima, pekan lalu.

Dia mencontohkan, BNI baru saja mengakuisisi Bank Mayora yang akan dijadikan bank digital. Pada awal pembentukannya harus menyiapkan investasi di bidang teknologi, SDM, serta sistem pelayanan. Investasi itu dipastikan sangat mahal dan akan menguras modal tahun awal. 

Tantangan lain, BNI belum memiliki ekosistem seperti halnya bank digital swasta yang memiliki ekosistem e-commerce atau ride hailing. “Meski demikian, ke depan setelah model bisnis teruji dan dapat respons positif dari nasabah, akan meningkatkan profitabilitas BNI,” ujar Bhima. 

Keberhasilan BNI mengembangkan bank digital, lanjut Bhima juga dipastikan akan berdampak pada prospek saham BBNI. Apalagi jika bank digital milik BNI bisa melakukan customer acquisition secara cepat. 

“Prospek saham BNI cukup positif. Saham BBNI dalam enam bulan terakhir melesat 45,6% juga dipengaruhi oleh ekspektasi pengembangan anak usaha bank digital,” ujar Bhima. 

Menteri BUMN, Erick Thohir mengungkapkan, pencapaian tersebut buah dari hasil transformasi dan efisiensi Kementerian BUMN beserta seluruh perusahaan BUMN. 

“Meski kita semua terus berjuang menghadapi disrupsi akibat pandemi, kinerja positif Himbara tetap bisa ditingkatkan. Kinerja keuangan, operasional, dan tanggung jawab sosial yang dilakukan dapat meningkat dengan pesat. Hal ini tak lepas dari transformasi yang tengah dilakukan,” imbuh Erick. 

Dia menuturkan bank Himbara memiliki spesialisasi unik dan berbeda. Sehingga tidak ada tumpang tindih. Artinya masing-masing memiliki fokus bisnisnya masing-masing. 

Seperti misalnya BRI yang semakin fokus pada segmen UMKM dan ultra mikro. Mandiri didedikasikan fokus menggarap segmen korporasi dan pengusaha nasional agar dapat terus bangkit.

Lalu BNI memiliki tugas khusus menggarap bisnis internasional dan BTN akan tetap pada bisnis utamanya di bidang perumahan. (eko)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER