Selasa, 23 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Serangan Siber Mengancam Penerapan Sistem Kerja Hybrid

BACA JUGA




Fintechnesia.com | Penting bagi organisasi maupun individu menyadari kejahatan siber yang mengintai di era serba digital dan cara kerja hybrid, Berdasarkan data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), terdapat lebih dari 1,6 miliar anomali trafik yang terlacak
sepanjang tahun 2021.

Dari jumlah itu, tiga terbesar dilaporkan terjadi di situs pendidikan, situs swasta dan milik pemerintah daerah. Dengan meningkatkan kewaspadaan dan rasa tanggung jawab terhadap data-data yang ada, hal tersebut dapat diminimalisir.

Head of Governance Risk Control & Technology Consulting RSM Indonesia, Angela Simatupang
mengungkapkan, cybersecurity culture menjadi penting karena hybrid office. Pelaku kejahatan siber memiliki lebih banyak kesempatan untuk bertindak. 

Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keamanan siber. “Antara lain dengan perilaku seluruh insan organisasi yang sadar akan proteksi data, konsistensi dari komunikasi internal terkait keamanan data dan teknologi, program yang terencana dan terimplementasi yang baik untuk membangun budaya sadar keamanan siber,” papar Angela, pekan lalu. 

Perangkat dan aplikasi seperti Microsoft, Facebook, Twitter, Canva, dan lainnya, tidak luput dari serangan breaches dan hacking. Menurut pantauan BSSN, terdapat 1,6 milyar pergerakan anomali di dunia siber.

Sebanyak 7,9 juta berasal dari pergerakan malware dan 5,4 juta dari phising. Data terbaru menunjukkan sebanyak lebih dari 4.000 pengguna data di sektor pemerintahan telah terinfeksi
malware.

“Kita harus lebih peduli dengan keamanan sistem yang kita gunakan. Dan disarankan mengganti password akun yang dimiliki secara berkala guna menghindari information phishing dan hacking,” ujarTechnology Risk Consulting Partner RSM Indonesia Ponda S. Hidajat. (yos)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER