Senin, 25 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Para Perempuan Harus Bisa Mendobrak Batasan di Industri Startup dan Teknologi

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Women in Tech menjadi istilah yang kian ramai digaungkan. Terlebih sejalan dengan pertumbuhan teknologi yang pesat di Indonesia.

Selama ini, dunia teknologi – termasuk industri startup – identik dengan dominasi kaum laki-laki. Indonesia bahkan memiliki rasio terendah di Asia Tenggara, dalam hal proporsi perempuan yang bekerja di sektor teknologi. Yakni hanya 22%.

Kontras dengan negara-negara seperti Thailand dan Filipina, yang memiliki 48% tenaga kerja perempuan di sektor yang sama.

Salah satu sosok perempuan yang terjun ke dunia digital adalah Tessa Wijaya, Chief Operating Officer dan Co-Founder Xendit, perusahaan teknologi keuangan yang menyediakan solusi pembayaran digital untuk Indonesia dan Asia Tenggara.

Setelah mendapatkan pendanaan Seri-C September 2021 lalu, Tessa Wijaya resmi menjadi co-founder perempuan pertama di Indonesia yang berhasil membawa startup-nya meraih status unicorn.

Dalam semangat International Women’s Day (IWD) 2022, Tessa membagikan suka-duka serta pesannya bagi para perempuan yang tertarik untuk memasuki industri startup dan teknologi. Ia berharap, bisa meningkatkan kesadaran serta ketertarikan perempuan untuk berkarya di industri yang sedang bertumbuh pesat ini.

Secara global, founder startup perempuan di bidang teknologi finansial (fintech) masih sangat terbatas. Yaitu hanya 7% dari total founder fintech.

Hal ini terjadi bukan skarena perempuan tidak mempunyai keterampilan yang mumpuni. Namun lebih dikarenakan kurangnya kesadaran,perempuan dan laki-laki sama-sama bisa berkarya dengan baik di sektor digital.

“Itulah mengapa, penting sekali untuk mengedukasi generasi perempuan muda agar bisa menjadi pemimpin teknologi di masa depan,” ungkap Tessa yang memiliki latar belakang karier dari industri keuangan, Selasa (8/3).

Tessa menerapkan beberapa langkah strategis untuk menjadikan Xendit sebagai startup dengan komposisi laki-laki dan perempuan yang setara. Saat ini, 40% level manajer di Xendit dipegang oleh perempuan.

Xendit juga menerapkan berbagai kemudahan untuk karyawan perempuan. Seperti hak cuti melahirkan dan menyusui, jasa penitipan anak di kantor, hingga kesetaraan bayaran antara laki-laki dan perempuan.

Xendit juga memperbolehkan karyawan bekerja secara fleksibel, dalam hal waktu dan tempat. Serta menawarkan fasilitas kesehatan bagi para ibu dan keluarga. (nin)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER