FinTechnesia.com | Bank Mandiri mengeksekusi program diversifikasi sustainable financing instrument melalui pendanaan jangka panjang (wholesale funding) dalam framework environment, social and governance (ESG) melalui transaksi repurchase agreement (repo) senilai US$ 500 juta dengan dua counterparty. Salah satunya adalah Standard Chartered Bank Indonesia.
Bank Mandiri sebagai penjual repo berkomitmen menyalurkan dana untuk membiayai ataupun membiayai kembali proyek-proyek pada wawasan lingkungan (green) dan sosial. Dengan kriteria yang mengacu kepada sustainability bond framework Bank Mandiri.
Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Panji Irawan mengatakan, transaksi ESG repo ini tidak hanya untuk memperkuat struktur pendanaan juga untuk mengimplementasikan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB).
Pada tahun 2021, Bank Mandiri menerbitkan sustainability bond perdana senilai US$ 300 juta. Ini proyek-proyek untuk membiayai/membiayai kembali proyek-proyek berwawasan lingkungan dan sosial.
“Salah satu inisatif dalam pilar sustainable banking adalah pengembangan sustainable product and services. Tahun ini, Bank Mandiri berhasil melakukan transaksi ESG Repo,” ujar Panji, pekan lalu.
Panji juga menambahkan bahwa pertumbuhan pada ESG Bonds berkembang sangat pesat dari tahun 2015. Terjadi kenaikan yang sangat signifikan pada social bond semenjak pandemi COVID-19. (eko)