Selasa, 26 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Antisipasi Risiko Siber, DANA Jaga Kepercayaan Masyarakat Dengan Cara Ini

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Pandemi Covid-19 mendorong adopsi teknologi finansial dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Pesatnya adopsi teknologi finansial di Tanah Air menghadapi tantangan. Mengingat masih rendahnya tingkat literasi digital dan kepercayaan masyarakat terhadap keamanan data. 

VP Information Security DANA, Andri Purnomo mengatakan, seiring pesatnya adopsi teknologi digital, serangan siber yang terjadi juga kian deras. Menurut laman website Exabytes, sepanjang 2021 saja, tercatat setiap 39 detik terjadi serangan ke situs-situs internet global. Dan setiap 11 detik dunia maya dibanjiri oleh ransomware.

“Menurut 2021 Data Breach Investigation Report, Verizon, aspek finansial masih menjadi motif dominan serangan-serangan itu. Dengan dua target utama yaitu berkaitan dengan akun bank dan kartu kredit,” ujarnya, pekan lalu.

Andri menambahkan, kejahatan di dunia digital diprediksi masih tinggi tahun ini. Dengan semakin terorganisasinya kejahatan yang dilakukan serta mudahnya mendapatkan perangkat untuk melakukan serangan siber. Di satu sisi, sistem pertahanan terhadap serangan-serangan tersebut acapkali tertinggal. 

Mengantisipasi beragam serangan dan kejahatan agar terbangun kepercayaan masyarakat terhadap keuangan digital, DANA telah mengimplementasikan beragam upaya. Di antaranya, melakukan identifikasi secara berkala di berbagai aspek.

“Mulai dari program kampanye yang sedang berjalan, produk, media sosial, maupun mitra untuk memitigasi risiko kemungkinan terjadinya ancaman,” kata Andri. 

Fath Ade Surya, VP Risk Management DANA mengatakan, saat ini DANA telah digunakan oleh lebih dari 100 juta pengguna, 5.000 online merchants, dengan rata-rata transaksi mencapai 7 juta transaksi per hari. Melibatkan lebih dari 8.500 sistem teknologi informasi (TI), 200 aplikasi dan 300 application programming interface (API). 

DANA menerapkan konsep manajemen risiko terintegrasi yang didukung dengan teknologi risk engine yang menggunakan data perangkat. Hingga karakteristik transaksi pengguna untuk memitigasi risiko. Selain itu, DANA senantiasa membangun risk aware culture untuk seluruh karyawan guna memahami dan mengenai berbagai jenis risiko untuk dapat bersama-sama menjaga dan memitigasi risiko perusahaan.

Sementara dari sisi keamanan pengguna, DANA juga menerapkan kebijakan zero data sharing. Lalu penggunaan teknologi keamanan mulai dari PIN hingga teknologi verifikasi wajah yang dikembangkan sendiri. Yaitu DANA VIZ (Visual Identity Authorization).

Dan mengimplementasikan standar ISO dan PCI-DSS secara berkala. Tidak ketinggalan, DANA Protection yang akan menjamin pengembalian uang pengguna apabila terjadi kegagalan dalam transaksi. (eko)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER