Senin, 15 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

GoTo IPO, Ini Catatan Penting dari Mantan Bos BEJ

BACA JUGA




FinTechnesia.com | GoTo resmi memulai proses penawaran saham perdana. Sontak saja, perhatian menuju ke decacorn ini.

Mantan Direktur Utama Bursa Efek Jakarta (BEJ) Hasan Zein memperhatikan selisih besar antara nominal dan harga IPO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.

Hasan dalam tulisannya yang tersebar di media sosial mengaku baru membaca dua halaman prospektus GoTo, mengungkapkan beberapa hal yang mencuri perhatiannya. “Yang jadi titik perhatian saya adalah selisih yang sangat besar antara nominal dan harga IPO mencerminkan capital gain luar biasa yang diberikan perusahaan kepada pemegang saham eksisting,” tulis Hasan, dikutip Rabu (16/3).

Baca juga: Mau IPO, GoTo Masih Mencatatkan Kerugian Rp 11,58 Triliun di September 2021

Ilustrasi Hasan, jika sebelumnya menyetor Rp 1 juta, maka pasca IPO saham yang dimiliki dengan menggunakan harga bawah saja akan menjadi Rp 316 juta.

Ia juga mendapati “keanehan” dari rencana rights issue GoTo. Secara berantai selama 10 tahun dengan menawarkan 1,5% sari saham beredar setiap tahun.

Masih berasal dari bacaan dua halaman prospektus tersebut, Hasan mengungkapkan, nilai nominal saham baru yang dikeluarkan GoTo dibuat kecil yaitu senilai Rp1 per saham yang mewakili sebanyak-banyaknya 4,35% atau sebanyak-banyaknya 52 miliar saham Seri A.

Akibatnya, jumlah saham beredar akan menjadi sangat besar. Dari halaman pertama itu, ia menghitung jumlah saham yang akan dicatatkan mendekati 1,2 triliun saham. Rekor Bursa Efek Indonesia.

Baca juga: GoTo, Induk GoJek dan Tokopedia Mulai Proses IPO, Ini Harga dan Target Dananya

Lalu terkait kapitalisasi GoTo, dengan menggunakan batas bawah rentang harga yang ditawarkan dalam book building, kapitalisasinya akan berkisar Rp 379 triliun. Sementara jika menggunakan batas atas akan menjadi lebih kurang Rp 415 triliun.

Hasan menyampaikan aksi IPO GoTo sendiri juga menarik karena berada dalam daftar panjang pemegang saham ekisting dengan nama raksasa. Di antaranya Alibaba, FB, Google, KKR, Softbank, Tencent, Warburg, Saguola (India), Astra Group, dan Telkomsel. “Silakan bergabung dengan para raksasa!,” tutupnya.

Di aksi korporasi ini GoTo sebanyak-banyaknya akan mendapatkan suntikan modal Rp17,99 triliun. Dan sekurang-kurangnya Rp16,43 triliun. (jun)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER