FinTechnesia.com | Holding ultra mikro, terdiri dari Bank Rakyat Indonesia (BRI), Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) terus melakukan berbagai terobosan dan inisiatif untuk menyebarkan pemberdayaan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Terbaru, holding membentuk tim sinergi budaya kerja yang bernama Brigade Mandani.
Direktur Utama BRI, Sunarso mengungkapkan, keberadaan holding ultra mikro sejalan dengan visi BRI. Srategi pertumbuhan BRI Group ke depan adalah mendorong nasabah eksisting naik kelas secara sistematis dan memperbesar customer base dengan mencari sumber-sumber pertumbuhan baru.
“Pembentukan holding ultra mikro memastikan sumber pertumbuhan baru tersebut,” kata Sunarso, Senin (14/3).
Brigade Madani merupakan akronim dari BRI, Gade (Pegadaian) dan Madani (PNM). Bertujuan mengakselerasi pencapaian target bisnis dan strategic initiatives. Serta memperkuat ketangguhan UMKM dan mengakselerasi inklusi keuangan.
“Ditargetkan sinergi ultra mikro akan melayani 55 juta nasabah baru hingga tahun 2024. Sehingga dapat menggerakkan ekonomi kerakyatan,” urai Sunarso.
Sunarso menargetkan, di akhir tahun 2022, holding melayani lima juta nasabah baru di segmen ultra mikro. Lalu mengimplementasikan 100% pencairan cashless di ekosistem PNM dan Pegadaian.
Juga terbentuknya 1.000 co-location Senyum (Sentra Layanan Ultra Mikro) dan 500 ribu referral sukses dari Senyum Mobile. Serta akuisisi 60.000 ketua/anggota Kelompok Mekaar menjadi Agen BRILink.
“Untuk mencapai hal tersebut kita sudah menyiapkan 4 strategi utama. Yakni mengakslerasi Co-Location SENYUM, memperbaiki bisnis proses di PNM dan Pegadaian, meningkatkan penggunaan aplikasi Senyum Mobile serta meningkatkan kapabilitas 75.000 Mantri BRI, Account Officer PNM dan Penaksir Pegadaian,” imbuh Sunarso. (nau)