FinTechnesia.com | Pasca rights issue, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten menyiapkan langkah agar dapat menjadi elite bank.
Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi menyatakan, aksi korporasi penambahan modal melalui hak memesan terlebih dahulu (rights issue), berjalan ukses.
“Bahkan oversubscribe 100,48% dengan total proceed Rp 924,99 miliar. Angka tersebut setara 682.656.525 saham seri B yang diterbitkan,” kata Yuddy, pekan lalu.
Sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) terbesar di Indonesia, menurut dia, Bank BJB tumbuh lebih besar sebagai sebuah konglomerasi keuangan. Terdiri dari Bank BJB Syariah, BJB Sekuritas hingga anak-anak usaha lainnya baik yang sudah ada maupun yang akan dikembangkan lebih jauh.
“Laba bersih tahun buku 2021 telah menembus angka psikologis Rp2,02 trilliun. Didukung oleh portofolio bisnis yang sehat dengan rasio non performing loan (NPL) hanya sebesar 1,24% dan pencadangan yang memadai dengan coverage 150,8%” ujarnya.
Total aset Bank BJB tumbuh 12,4% atau sebesar Rp158,4 triliun. Dan menjadi yang terbesar di antara BPD di Indonesia atau termasuk ke dalam 14 besar di Industri perbankan nasional. (eko)