Rabu, 24 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Meta, Induk Facebook, Menyingkap Kontribusi Kabel Laut ke Perekonomian

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Beberapa dekade terakhir sejak kabel serat optik pertama melintasi Atlantik, jaringan kabel bawah laut yang sangat rumit telah melingkupi bumi. Rangkaian kabel ini tmenghubungkan komunitas-komunitas global. Memampukan terjadinya pertukaran ide dan juga barang, dan memfasilitasi koneksi di seluruh dunia.

Dua studi terbaru dari Analysys Mason dan RTI International memperlihatkan dampak dari proyek kabel bawah laut Meta – induk Facebook. Masing-masing di kawasan Asia Pasifik dan Eropa.

“Studi ini memperlihatkan, investasi kami membantu proyek-proyek kabel bawah laut untuk dapat memberikan dampak ekonomi yang nyata bagi penyedia layanan lokal. Juga meningkatkan kapasitas internet. Baik untuk negara maju maupun negara berkembang,” tulis Meta, belum lama ini.

Meta bekerjasama dengan banyak mitra dan membangun sejumlah sistem kabel baru di Eropa dan Asia Pasifik. Memiliki potensi untuk berkontribusi senilai US$ 600 miliar terhadap produz domestik bruto (PDB) pada tahun 2025.

Di Asia Pasifik saja, upaya-upaya ini diprediksikan dapat menciptakan 3,7 juta lapangan kerja baru. Di Indonesia, investasi kabel bawah laut i diprediksikan dapat meningkatkan PDB hingga US$ 59 miliar antara tahun 2023 hingga 2025 Dan membantu menciptakan 1,8 juta lapangan kerja.

Filipina akan memperoleh US$ 34 miliar tambahan PDB secara kumulatif dari tahun 2021 hingga 2025. Dan 380.000 lapangan pekerjaan baru pada 2025.

Marea, sistem kabel lintas samudra merupaan sistem kabel laut yang merupakan Investasi Meta. Mare berkontribusi sekitar US$ 18 miliar terhadap PDB di Eropa setiap tahun sejak 2019. Jumlah ini setara dengan 6% rata-rata pertumbuhan tahunan di Eropa.

Lima tahun ke depan, Meta berencana k mengimplementasikan dua kabel baru di Eropa. Pada tahun 2027, kabel-kabel baru ini akan berkontribusi lebih dari US$ 65 miliar setiap tahun terhadap perekonomian di Eropa. Jika digabungkan, ketiga kabel yang terhubung ke Eropa akan berkontribusi pada pertumbuhan PDB sekitar 25%.

Di Irlandia, diperkirakan akan berkontribusi sebesar US$ 2,78 miliar D terhadap perekonomian negara tersebut setiap tahun mulai tahun 2025. Secara bersamaan, kabel-kabel ini akan memberikan kontribusi pada pertumbuhan PDB Irlandia hingga 15%.

Sejak kehadirannya, internet telah berkembang dari hal yang sangat baru. Hingga kini menjadi sebuah kebutuhan dasar.

Internet membantu orang-orang mencari pekerjaan, membantu perusahaan mengatur rantai suplai mereka Dan mendukung usaha kecil menjangkau lebih banyak pelanggan. Tingkat pertumbuhan gabungan tahunan internet telah mencapai 27%

Situasi pandemi semakin memperkuat kebutuhan terhadap konektivitas. Ketika semua orang beralih ke konferensi video dan siaran langsung untuk terhubung dengan seluruh informasi.

Masa depan ini sangat bergantung pada jaringan internet yang tepercaya dan andal. Dan layanan inilah yang akan diberikan oleh infrastruktur kabel bawah laut.

Di Asia, sebagai contoh, kabel bawah laut yang ada terletak di beberapa hub yang telah berkembang pesat seperti di Jepang, Singapura, dan Hong Kong, berkerumun dengan rute kabel bawah laut yang sama.

Banyak pula yang melewati Selat Luzon di antara Filipina dan Taiwan. Ini sebuah area yang rawan bencana geologis. Hampir seluruhnya melintasi beberapa jalur perairan tersibuk di dunia.

“Untuk membantu mengurai kerumitan kabel bawah laut ini, kami tengah mengembangkan sistem kabel bawah laut baru bersama para mitra di tingkat nasional dan regional,” lanjut Meta.

Meta berencana untuk berinvestasi dalam delapan kabel bawah laut baru. Dijadwalkan untuk mulai beroperasi antara tahun ini dan 2025. Dua kabel bawah laut, Echo dan Bitfrost, melewati Selat Luzon dan menjadi kabel pertama yang menghubungkan Jakarta, Indonesia secara langsung dengan Amerika Serikat.

Kabel bawah laut lainnya, yang dikenal sebagai Apricot, akan menghubungkan Singapura, Jepang, Taiwan, Guam, Indonesia, dan Filipina. Apricot akan menjadi kabel bawah laut pertama lintas Asia yang menghindari jalur terpadat di Laut Cina Selatan.

Meta berencana untuk mengimplementasikan setidaknya dua kabel lintas Atlantik tambahan pada 2027. RTI memprediksikan bahwa kabel pertama akan berkontribusi sebesar US$ 29,5 miliar terhadap PDB per tahun setelah kabel tersebut beroperasi.

Kabel kedua, yang akan diimplementasikan pada 2027, dapat memberikan tambahan kontribusi sebesar US$ 35,2 miliar per tahun setelah kabel tersebut beroperasi. (jun)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER