FinTechnesia.com | Menyambut Ramadan, keluarga di Indonesia memulai persiapan tahunan. Termasuk berburu banyak promo hari online secara online.
Para pelaku kejahatan siber, yang terampil dengan pengetahuan mereka tentang tren dan kejadian terkini, juga meluncurkan situs phishing untuk menargetkan pengguna.
Sistem anti phising Kaspersky tahun 202 berhasil memblokir sebanyak 253,365,212 tautan phishing secara global. Secara total, 8,20% pengguna Kaspersky di berbagai negara dan wilayah di seluruh dunia telah menghadapi setidaknya satu serangan phishing tahun lalu.
Di Asia Tenggara, Filipina mencatat angka tertinggi terkait pengguna yang terkena upaya phishing pada tahun 2021 dengan 9,9%. Diikuti Malaysia (8,49%), dan Thailand (7,93%). Indonesia mencatat 7,7% sementara Vietnam mencatat 7,45% pengguna.
Tahun lalu, Indonesia mengalami penurunan pangsa pengguna yang terkena upaya serangan sebesar 3,9% dibandingkan dengan 11,60% pada tahun 2020.
Jumlah serangan phishing yang menurun tidak berarti data dan keuangan online kita lebih aman. Tahun lalu, Kaopersky telah mengamati penurunan di berbagai jenis ancaman seperti malware seluler dan phishing.
“Data kami menunjukkan bahwa mereka sekarang memilih pendekatan yang lebih
bertarget, menyelaraskan serangan dengan tren dan hari besar lokal terkini misalnya, dan bahkan , membuat email phishing atau situs web palsu yang dipersonalisasi, dan mengirimkannya ke target yang diinginkan.” kata Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky, dalam keterangan resmi yang diterima FinTechnesia, Selasa (29/3).
Toko online, bank, dan sistem pembayaran online adalah organisasi yang paling serin gdiimitasi oleh para phisher Permintaan belanja online masih tetap tinggi di tahun 2021. Hal ini sejalan dengan tren phishing.
Distribusi organisasi/perusahaan yang paling sering diimitasi oleh phisher, berdasarkan
Untuk menghindari menjadi korban penipuan phishing selama Ramadhan, Kaspersky menyarankan melakukan hal di bawah ini.
• Jangan pernah mengeklik tautan mencurigakan yang dikirimkan kepada Anda melalui teks,
SMS, aplikasi messenger, atau platform lainnya
• Kenali saluran komunikasi resmi bank digital Anda. Penting untuk mengidentifikasi saluran
komunikasi resmi lain seperti media sosial, situs web, email, dan WhatsApp dari bank digital yang Anda gunakan, untuk menghindari penipuan yang meniru bank terkait.
• Aktifkan notifikasi. Mengaktifkan notifikasi real-time di ponsel dapat membantu Anda bertindak cepat jika ada keluhan penipuan dari otorisasi bank digital Anda. (eko)