Kamis, 25 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Akselerasi Inklusi Keuangan, LinkAja Perkuat Layanan

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Perkembangan teknologi dan digitalisasi layanan keuangan, terutama di sektor usaha mikro dan menengah merupakan bagian dari inklusi keuangan digital. Semua itu menuntut peranan finansial teknologi.

Beberapa waktu lalu, LinkAja mengusung diskusi panel berskala internasional, Indonesia Private EquityVenture Capital (PE-VC) Summit 2022. Bertajuk “The Financial Inclusion Opportunity in the digitalisasion of MSMEs”,

Plt CEO LinkAja, Wibawa Prasetyawan memaparkan, peluang inklusi keuangan di tengah era digitalisasi UMKM. Euromonitor International, melalui studi dan analisisnya, memaparkan, perdagangan yang tidak terorganisir masih mendominasi di sejumlah negara Asia Tenggara. Dan merupakan penggerak penyerapan tenaga kerja yang signifikan.

Tercatat ada penyerapan sebesar 27,8% dari total populasi. Termasuk Indonesia dengan jumlah UMKM sangat besar dan umumnya dimiliki dan dikelola oleh keluarga.

LinkAja memahami kondisi ini dan melihat peluang baik untuk bisa menyederhanakan inefisiensi rantai pasok. Khususnya dalam hal layanan keuangan berbasis digital.

LinkAja semakin memperkuat dukungannya dalam memfasilitasi kebutuhan kedua sisi sekaligus. Yaitu merchant dan konsumen di dalam suatu ekosistem rantai pasok yang merupakan mitra bisnis LinkAja.

Saat ini LinkAja tengah memfasilitasi transaksi keuangan digital di dalam ekosistem rantai pasok pada bisnis DigiPOS (Telkomsel), Sampoerna Retail Community (SRC), dan akan mereplikasi ke sejumlah ekosistem mitra strategis lain. Terutama rantai pasok BUMN.

Kini akses ke layanan keuangan digital yang lebih luas turut diwujudkan melalui penggunaan QRIS yang difasilitasi oleh Bank Indonesia (BI).

Kini jumlah penggunanya sudah lebih dari 10 juta dan akses transaksi QRIS ini juga turut difasilitasi oleh LinkAja. Aldi Haryopratomo, Board of Commissioner Halodoc, Efishery, & berpendapat, kemudahkan akses dan penggunaannya memungkinkan lapisan masyarakat yang ada di taraf berpenghasilan rendah kini juga bisa ikut menggunakan QRIS.

“Kehadiran QRIS mampu menjembatani penyedia layanan keuangan, baik itu pemodal, asuransi, manajemen aset dengan UMKM,” kata Aldi.

Salah satu keunikan golongan masyarakat ini adalah ketertarikannya yang tinggi terhadap layanan keuangan syariah. Sehingga LinkAja berinisiatif untuk menyediakan layanan LinkAja
Syariah dan sekaligus menjadi yang perdana di Indonesia untuk segmen ini.

Hingga kuartal akhir 2021, LinkAja Syariah memperlihatkan pertumbuhan yang sehat dan menjanjikan. “Pengguna layanan LinkAja Syariah tidak terlalu menitikberatkan preferensi penggunaan layanan berdasarkan promo atau pun diskon. Tetapi lebih kepada ketenangan batin karena layanan keuangan ini memenuhi kepercayaan mereka bahwa layanan ini dikelola sesuai dengan prinsip syariah,” uyar Wibawa. (ari)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER