Minggu, 24 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Link Net Bukukan Pendapatan Rp 4,5 Triliun Pada Tahun 2021, Tumbuh 10,4%

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Link Net membukukan pendapatan Rp 4,5 triliun pada tahun 2021. Bertumbuh 10,4% dibandingkan Rp4,05 triliun di 2020. Pendapatan pada kuartal IV 2021 tercatat sebesar Rp 1,2 triliun. Bertumbuh 11,8% dibandingkan dengan Rp 1,1 triliun pada kuartal IV 2020. EBITDA

Perseroan sebesar Rp 2,5 triliun pada 2021. Meningkat 8,5% dibandingkan dengan Rp 2,3 triliun pada2020. Laba Bersih tercatat sebesar Rp 885 miliar 2021.

Dalam rilis belum lama ini, margin EBITDA dan laba bersih masing-masing tercatat pada 56% dan 19,8%. Arus kas operasional tercatat sebesar Rp 1,97 triliun pada 2021. Bertumbuh 6,1% dibandingkan dengan FY2020. Posisi kas tercatat pada Rp271 miliar pada akhir tahun 2021.

Link Net terus melanjutkan kesuksesan dalam proyek migrasi. Setelah proyek ini selesai, perseroan akan menerima peningkatan arus kas yang signifikan. Para pemegang saham dapat menantikan saat penyelesaian proyek migrasi Link Net dan arus kas dari beban sewa tiang tahunan dapat dialihkan untuk kebutuhan investasi produktif. Termasuk pertumbuhan jaringan dan peningkatan pelanggan.

Baca juga: Link Net Perpanjang Kerjasama Pemanfaatan Tiang Listrik untuk Jaringan Broadband

Link Net tetap mencatat average revenue per user (ARPU) yang tinggi pada 2021. Sebesar Rp 348.000 atau setara US$ 24. Pada tahun 2021, Link Net menambahkan 190.000 homes passed. Menjadikan total jaringan Link Net sebesar 2,87 juta homes passed. Saat ini, Link Net hadir di 23 kota di Jawa, Medan, Batam, dan Bali.


Pertumbuhan pelanggan menurun pada tahun 2021 akibat dampak negatif COVID- 19 terhadap ekonomi. Peberapa bulan pertama pandemi, Link Net menambahkan jumlah pelanggan dengan rekor terbanyak. “Namun, setelah kurang lebih 2 tahun masa pandemi, kami melihat terdapat penurunan daya beli pada pelanggan dan masyarakat,” tulis Link Net.

Secara umum, tingkat churn tertinggi terjadi pada tahun pertama dalam siklus pelanggan. Setelah menambahkan 171.000 pelanggan baru pada tahun 2020, seperti yang sudah terjadi sebelumnya, banyak dari pelanggan ini berhenti berlangganan pada tahun 2021. (iwa)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER