Sabtu, 20 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Dari New York, Ketua OJK Jelaskan Kondisi Industri Keuangan Indonesia Tetap Stabil 

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Belum lama ini, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menghadiri sejumlah pertemuan dengan pebisnis, tokoh ekonomi serta akademisi di sejumlah kampus di New York.

Dalam forum “The Indonesia B20 Roadshow: Indonesia-US Business Forum”di Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia, New York, akhir pekan lalu, kepada kalangan pebisnis yang hadir Wimboh menyampaikan besarnya potensi investasi Indonesia. Antara lain didukung sektor jasa keuangan yang tetap stabil di tengah kondisi pandemi Covid 19. 

B20 merupakan forum lanjutan dari G20 yang mewakili bisnis internasional. Wimboh menjelaskan, laju intermediasi sektor perbankan terus meningkat. Dan per Februari 2022 sudah tumbuh 6,3% yoy dengan risiko yang terkendali. Terlihat dari data rasio kredit bermaskaah (NPL) gross 3,1%.

Industri perbankan Indonesia juga menunjukkan ketahanan yang konsisten. Dengan tingkat capital adequacy ratio (CAR) saat ini sebesar 25,8%. 

“Angka di atas 20% ini konsisten terus meski melewati masa pandemi, dan bahkan terus membaik. Hal ini menunjukkan perbankan Indonesia sangat aman menghadapi potensi risiko di masa depan,” katanya, Senin (24/4).

Pasar modal juga terus menunjukan tren positif. Perolehan dana juga terus mencerminkan optimisme pasar dengan 18 initial public offerings (IPO) sepanjang tahun 2022. Dengan nilai Rp19,21 triliun.

Pada Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) juga stabil dan kuat. Tercatat risk based capital (RBC) pada asuransi jiwa dan asuransi umum dan reasuransi terjaga dengan baik masing-masing di 535,7% dan 323,1%. 

Pertumbuhan pembiayaan dari perusahaan pembiayaan juga membaik, tumbuh sebesar 2,43% yoy. Sementara non performing finance(NPF) perusahaan pembiayaan juga stabil di 3,25%.

Data kinerja industri jasa keuangan yang stabil dan prospeknya yang bagus itu menurut Wimboh merupakan informasi yang sangat bagus bagi para calon investor asing yang ingin berinvestasi di perusahaan-perusahaan jasa keuangan. Ataupun berinvestasi di sektor usaha lainnya di Indonesia.

Dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan, OJK telah mengeluarkan sejumlah kebijakan di bidang green economy. Antara lain menerbitkan dokumen Taksonomi Hijau yang akan menjadi panduan aktivitas ekonomi yang melindungi lingkungan hidup dan perubahan iklim.


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER