Kamis, 25 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Grant Thornton Bagikan Tips Mendeteksi Maraknya Investasi Ilegal

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Investasi ilegal di Indonesia semalkm marak. Berdasarkan data Satgas Waspada Investasi, awal tahun 2022 ini, telah menutup sebanyak 21 kegiatan ilegal. 

Sedangkan gadai ilegal sebanyak 165 entitas. Dan terbanyak adalah pinjol ilegal yang mencapai 3.784 perusahaan.

Salah satu yang ramai diperbincangkan adalah Binomo. Ini merupakan platform trading onlineyang menyediakan aset berupa uang asing (forex), saham, emas, dan perak. Binomo dianggap ilegal karena menggunakan sistem binary optionyang cara kerjanya mirip dengan judi.

Sebagai contoh, pengguna diminta memilih aset seperti emas, forex, saham hingga kripto, kemudian menebak harga dalam waktu tertentu. Pengguna diminta mempertaruhkan modal untuk menebak.

Jika tebakan benar, pengguna akan mendapatkan keuntungan 80% dari modal yang diberika. Namun jika salah, maka semua yang pengguna pertaruhkan akan hilang.

Ada juga investasi ilegal berbentuk robot trading. Mereka mengklaim dengan menggunakan teknologi robot yang mereka miliki, pengguna dapat menghasilkan keuntungan secara konsisten. 

Selain itu ada juga money game atau skema ponzi, investasi emas palsu, investasi batu bara dan perdagangan asep kripto. Semua rata – rata menawarkan investasi dengan imbal hasil tinggi serta iming – iming fixed incomepassive income dan profit sharing.

Tidak hanya itu, investasi ilegal tersebut juga banyak dibantu oleh endorsement influencer di berbagai media sosial termasuk Instagram, Facebook dan YouTube. Mereka secara bebas memberikan rekomendasi investasi bodong atau judi yang keberadaannya sudah jelas ilegal di Indonesia.

Para influencer ini juga memainkan psikologi masyarakat dengan membangun citra sukses dan kaya raya, agar bisa dipercaya oleh calon investor. Sehingga tidak sedikit dari mereka tertarik untuk mendapat kekayaan secara instan. Dan akhirnya memilih investasi ilegal.

Semakin banyak orang di Indonesia yang sadar akan pentingnya melakukan investasi Namun kurangnya literasi keuangan membuat banyak orang terjebak dengan investasi ilegal. 

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum berinvestasi menurut Grant Thornton Indonesia:

  1. – Menentukan tujuan berinvestasi
    Penetapan ini untuk mengetahui langkah apa saja yang tepat untuk diambil. Ada banyak contoh tujuan investasi. Seperti persiapan dana pendidikan, pernikahan, liburan, dana pensiun, dan lain sebagainya. Jika sudah menetapkan tujuan, Anda dapat ke langkah selanjutnya yaitu menentukan jenis instrumen apa yang akan dipilih.
  2. – Pelajari jenis instrumen
    Ada banyak pilihan instrumen investasi. seperti saham, reksa dana, obligasi, pasar uang dan sebagainya. Pelajari setiap hal mengenai jenis instrumen. Seperti profil risiko, tingkat keamanan, likuiditas, jumlah modal yang diperlukan, dan lain – lain.
  3. – Cek legalitas perusahaan investasi
    Langkah selanjutnya adalah memastikan apakah perusahaan investasi sudah mendapatkan izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta terdaftar dan diawasi oleh OJK. Selain aspek legalitas, pahami juga rekam jejak, pimpinan, dan pengalaman perusahaan tersebut dalam menjalani bisnis pasar modal di Indonesia.

Johanna Gani, CEO Grant Thornton Indonesia mengatakan, dengan semakin banyaknya instrumen investasi yang beredar di pasaran saat ini, banyak masyarakat yang tertarik berinvestasi. Namun sayangnya tidak didukung dengan literasi yang memadai. 


“Tidak ada keuntungan yang bisa diraih secara instan. Selalu waspada terhadap imbal hasil yang sangat besar dan cepat, serta selalu pastikan legalitas perusahaan investasi yang Anda pilih,” imbuh Johanna, belum lama ini.


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER