Selasa, 23 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Wah, Ada 12 Juta Ancaman Online di Kuartal Pertama 2022 di Indonesia

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Adopsi teknologi baru yang populer di Indonesia meningkat pesat sejak awal 2022. Menurut laporan Bank Dunia baru-baru ini, adopsi teknologi dalam bisnis di Indonesia tertinggi di dunia.

Namun, adopsi teknologi mutakhir ini masih membutuhkan kewaspadaan dan kesadaran keamanan lebih besar dari seluruh pemangku kepentingan. Mulai sektor perusahaan, pemerintah, dan penggunanya.

Alasan di balik ini, penjahat dunia maya menyadari peluang yang terbuka bagi teknologi baru untuk tindakan berbahaya mereka.

Berdasarkan telemetri terbaru Kaspersky, hampir 12 juta ancaman online menargetkan pengguna di Indonesia selama tiga bulan pertama tahun 2022.

Selama Januari hingga Maret 2022, produk Kaspersky mendeteksi dan memblokir sebanyak 11.802.558 ancaman dunia maya berbeda. Ditularkan melalui internet pada komputer pengguna KSN (Kaspersky Security Networks) di Indonesia.

Sebanyak 27,6% pengguna dalam negeri menjadi sasaran ancaman berbasis web pada periode ini. Mningkat 22% dibandingkan dengan 9.639.740 upaya pada periode yang sama tahun lalu. Dan hanya sedikit menurun (2%) dari kuartal terakhir (Oktober hingga Desember) tahun lalu.

Ini menempatkan Indonesia di urutan ke-60 di seluruh dunia dan peringkat pertama di Asia Tenggara dalam hal bahaya yang ditimbulkan dari berselancar di web.

Dari Januari hingga Maret 2022, produk Kaspersky mendeteksi sebanyak 14.047.376 insiden lokal di komputer para partisipan KSN di Indonesia.

Sebanuak 29,9% pengguna dalam negeri diserang oleh ancaman lokal selama periode ini. Menurun 40% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.m Atau turun 15% dibandingkan kuartal terakhir tahun lalu.

Penurunan ancaman lokal ini dapat dikaitkan dengan pekerjaan jarak jauh secara berkelanjutan. Sehingga meminimalkan penggunaan perangkat yang dapat dilepas di kantor, secara signifikan.

Serangan siber baik yang dilakukan melalui taktik daring atau luring terbukti menargetkan individu dan bisnis dalam segala bentuk dan ukuran. Kemunculan berbagai tren digitalisasi di Indonesia akhir-akhir ini merupakan perkembangan yang menggembirakan.

“Kami melihat lebih banyak orang merangkul NFT, transaksi kripto, metaverse, dan bahkan gaya hidup investasi yang berkembang pesat di kalangan generasi muda. Tren ini juga harus disambut dengan kewaspadaan dari semua pihak yang terlibat, karena para pelaku kejahatan siber selalu menunggu tren berikutnya untuk dieksploitasi,” terang Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky.

Untuk menghindari ancaman online, pakar Kaspersky menyarankan pengguna online beraap hal.


● Berpikir keras sebelum mengklik tautan yang mencurigakan dalam email atau pesan teks. Jangan membuka email dari pengirim yang tidak dikenal sampai Anda dapat memverifikasi keasliannya

● Unduh aplikasi hanya dari toko resmi seperti Google Play. Ini tidak akan memberikan jaminan keamanan penuh, Tetapi risiko menghadapi Trojan akan jauh lebih rendah. Aplikasi dari pasar pihak ketiga merupakan tempa persis di mana peretas menanam aplikasi mereka yang sarat malware.

● Ingatlah, menginstal pembaruan sistem dan aplikasi – pembaruan tersebut akan menambal kerentanan yang dapat dieksploitasi oleh para pelaku kejahatan siber.


● Masukkan nama pengguna dan kata sandi Anda hanya melalui koneksi yang aman. Hindari masuk ke bank online dan layanan serupa melalui jaringan Wi-Fi publik.

● Selalu jalankan sistem dengan program anti-malware terbaru dan berkualitas seperti Kaspersky Internet Security. Solusi canggih Kaspersky akan membantu menyelesaikan sebagian besar masalah secara otomatis dan memperingatkan Anda saat ada ancaman.

● Berhati-hatilah dengan uji coba antivirus gratis karena bisa jadi itu adalah malware yang menyamar dan menargetkan perangkat seluler Anda. Perangkat lunak keamanan Android dengan harga terjangkau tersedia dari vendor tepercaya dan secara efektif melakukan tugas memblokir aplikasi berbahaya.

Bagi perusahaan untuk terus melindungi bisnis mereka dari ancaman siber terbaru, Kaspersky merekomendasikan beberapa hal.


● Mengedukasi semua karyawan tentang keamanan siber melalui pelatihan kesadaran siber. Anda dan semua karyawan harus memahami semua aturan dan kemungkinan mengenai apa pun mulai dari kata sandi hingga privasi pelanggan, dari teknologi keamanan fisik hingga klasifikasi data.

● Atur tingkat akses berjenjang. Berikan izin hanya kepada mereka yang membutuhkannya di setiap tingkat.
● Instal perangkat lunak keamanan komprehensif untuk setiap server, PC, perangkat lain yang terhubung. Seperti Kaspersky Endpoint Security for Business yang mengemas banyak fitur dalam satu solusi pada satu pembelian, termasuk perlindungan terhadap eksploitasi dan serangan tanpa file serta fitur anti-ransomware paling komprehensif di industri

● Terapkan penggunaan perangkat lunak yang sah, yang diunduh dari sumber resmi.

● Cadangkan data penting dan perbarui peralatan serta aplikasi TI secara teratur untuk menghindari kerentanan tak tertandingi yang dapat menyebabkan pelanggaran.

● Memasukkan materi terkait ancaman global ke dalam sistem perusahaan dapat memberikan visibilitas mendalam mengenai ancaman siber yang menargetkan. (ari)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER