Sabtu, 13 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

DBS Vickers Indonesia Kawal IPO Sumber Tani Agung Resources

BACA JUGA




FinTechnesia.com | DBS Vickers Sekuritas Indonesia, entitas kegiatan perdagangan dan penjaminan saham dari Grup DBS di Indonesia, berperan sebagai joint lead underwriter saat PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

Jumlah penawaran sebanyak 877.072.000 saham. Mewakili sebanyak 8,06% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Harga penawaran sebesar Rp 600 per saham.

Hasil penawaran umum terjadi kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 18,56 kali dari porsi penjatahan terpusat (pooling). Maka, perseroan melakukan penerbitan saham tambahan.

Sehingga menjadikan jumlah keseluruhan saham ysebanyak 903.372.600 saham. Dengan perolehan dana sebesar Rp542 miliar.

Dalam proses IPO ini, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia berperan sebagai joint lead underwriter bersama sama PT CIMB Niaga Sekuritas. Turut aktif membantu dari sisi persiapan dokumen pemasaran, melakukan registrasi ke regulator, dan mendampingi proses secara menyeluruh.

Presiden Direktur PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, Ray Aditya Laksana mengatakan, sustainable finance membuat industri perbankan memainkan peran kunci dalam menggalakkan dan turut berpartisipasi dalam menjaga kelestarian dan keseimbangan lingkungan.

“Kami memberikan dukungan kepada STAA selama proses IPO ini dengan berbagai solusi perbankan kami. Kerja sama ini merupakan cerminan kepercayaan nasabah korporasi dalam mengelola dana dan rencana bisnis mereka,” terang Ray, belum lama ini.

STAA akan menggunakan dana IPO untuk membangun fasilitas industri hilir oleh anak perusahaan PT Sumber Tani Agung Oils & Fats (STAOF). Berlokasi di Dumai, Provinsi Riau. Dengan luas lahan kurang lebih 42.698 hektare.

Juga untuk belanja modal. Sekitar 56% akan digunakan untuk pembangunan refinery dengan kapasitas 2.000 MT CPO/hari membutuhkan waktu 22 bulan, yang diperkirakan target penyelesaian pada Oktober 2023.

Kemudian sekitar 22% akan digunakan untuk pembangunan fasilitas dermaga membutuhkan waktu 22 bulan. Diperkirakan target penyelesaian pada Oktober 2023. Lalu sekitar 22% akan digunakan untuk tangki timbun dengan kapasitas 35.000 MT tersebut membutuhkan waktu 22 bulan, yang diperkirakan target penyelesaian pada Oktober 2023.

Direktur Utama STAA, Mosfly Ang mengatakan, saat ini STAA memiliki 13 lahan perkebunan kelapa sawit dan 9 pabrik pengolahan minyak kelapa sawit yang berlokasi di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Seiring dengan strategi perluasan bisnis, maka kami perlu mendirikan beberapa fasilitas baru untuk menunjang operasional kami.

“IPO ini merupakan sebuah tonggak sejarah bagi STAA dan kami berharap mendapatkan hasil yang terbaik. Kami senang mendapatkan mitra seperti PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia yang telah membantu dan mendampingi selama proses ini,” kata Mosfly. (jos)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER