Kamis, 25 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Telkom Gapai Laba Bersih Rp 6,1 Triliun di Kuartał I 2022, Tumbuh 1,7% yoy

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Mengawali tiga bulan pertama 2022, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mencatat kinerja yang terus tumbuh. Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 35,2 triliun atau tumbuh 3,7% yoy.

EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) tercatat Rp19,4 triliun dan laba bersih Rp6,1 triliun. EBITDA dan laba bersih tersebut tumbuh 3,1% dan 1,7% dari periode yang sama tahun lalu.

Kinerja IndiHome dan digital business Telkomsel yang kian kuat masih menjadi mesin pertumbuhan pendapatan perseroan.

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, tahun 2022 ini, Telkom fokus untuk mengakselerasi langkah transformasi perusahaan untuk menjadi digital telco. Ada lima strategi utama yang ingin direalisasikan untuk memperkuat competitive advantages perusahaan, meningkatkan value creation bagi stakeholder serta mendukung terwujudnya sustainable competitive growth.

“Langkah ini mulai memperlihatkan hasil yang baik dan kami yakini akan berdampak positif bagi perusahaan dalam 2-3 tahun ke depan,” kata Ririek, Selasa (10/5).

Pada segmen fixed broadband, IndiHome membukukan pendapatan sebesar Rp6,9 triliun. Tumbuh 7,9% yoy. Dengan total kontribusi terhadap pendapatan perseroan mencapai 19,5%.

Pelanggan IndiHome hingga akhir Maret 2022 mencapai 8,7 juta atau tumbuh 7,2% dibanding periode yang sama tahun lalu. Selain itu ARPU IndiHome yang kian stabil di kisaran Rp270 ribu, didorong oleh pendapatan dari add-ons yang tumbuh 15,6% YoY dan berkontribusi sebesar 15,9% dari total pendapatan IndiHome.

IndiHome terus menjalin kerja sama dengan content provider (Disney+ Hotstar dan lainnya) yang menghadirkan tayangan terbaik dan berkualitas. Bulan lalu, IndiHome dan Telkomsel menyepakati kerja sama dengan Netflix sebagai upaya untuk menawarkan konten terdepan bagi pelanggan TelkomGroup.

Pada segmen mobile, Telkomsel berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 21,3 triliun. Jumlah pelanggan Telkomsel pada akhir Maret 2022 mencapai 175 juta. Dengan pengguna mobile data sebanyak 119,8 juta pelanggan. Tumbuh 4,3% yoy.

Lalu lintas data juga tumbuh 19,2% dari periode yang sama tahun lalu. Total base transceiver station (BTS) Telkomsel hingga akhir triwulan pertama 2022 mencapai 247.930 unit atau tumbuh 5,9% YoY. Sebanyak 197.721 di antaranya adalah BTS 3G/4G/5G.

Sektor Digital Business menjadi mesin pertumbuhan baru bagi Telkomsel yang didorong oleh pertumbuhan yang sehat dari Data & Digital Services yang berpotensi untuk terus tumbuh ke depannya. Telkomsel memperkenalkan PT Telkomsel Ekosistem Digital alias INDICO, yang menjadi digital powerhouse dengan fokus utama meningkatkan inovasi digital yang customer-centric.

Yakni dengan menawarkan produk dan layanan di sektor bisnis digital, melengkapi kapabilitas Telkomsel di bisnis konektivitas seluler. INDICO diposisikan sebagai holding company yang berdiri sebagai company’s digital initiative enabler & orchestrator yang di tahap awal pengembangan akan mengawal tiga anak perusahaan dari portofolio bisnis vertikal Telkomsel yang sedang berkembang di sektor digital.

Ketiganya yakni kesehatan (health-tech) melalui layanan aplikasi Fita, pendidikan (edu-tech) melalui layanan aplikasi Kuncie, dan sektor mobile gaming melalui anak usaha Majamojo, yang akan memiliki potensi besar dalam mendorong perekonomian digital nasional.

Hingga Maret 2022, segmen Enterprise mencatat pendapatan Rp 4,2 triliun atau tumbuh 1,9% YoY. Layanan B2B IT Services dan layanan digital untuk korporasi menjadi kontributor terbesar.

Sejalan dengan strategi utama di tahun 2022, pada April 2022 Telkom telah mengambil alih Telkomsigma menjadi anak usaha langsung. Langkah ini merupakan bagian dari transformasi TelkomGroup dalam penataan portofolio bisnis. Bertujuan memperkuat sekaligus mengakselerasi Telkomsigma untuk menjadi B2B IT Service Leader Company.

Sementara itu, segmen Wholesale dan International mencatat pendapatan Rp 3,9 triliun. Tumbuh 16% YoY. Terutama berasal dari pertumbuhan bisnis menara telekomunikasi dan layanan wholesale voice internasional.

Pada bisnis menara telekomunikasi, Mitratel membukukan pendapatan Rp1,87 triliun atau tumbuh 21,5% YoY dengan EBITDA dan laba bersih tumbuh 28,8% dan 33,9%. Margin EBITDA dan margin laba bersih Mitratel meningkat 77,1% dan 24,6%, sejalan dengan komitmen perseroan untuk mengoptimalkan value untuk shareholder. Mitratel terus melakukan pengembangan portofolio bisnis fiber optic untuk memperkuat bisnis tower yang dikelolanya.

Selanjutnya data center dan cloud masih menjadi fokus bisnis yang dikembangkan Telkom seiring dengan permintaan yang tumbuh signifikan dari aktivitas bisnis digital perusahaan. Saat ini TelkomGroup tengah melakukan konsolidasi bisnis data center.

Adapun Hyperscale Data Center diperkirakan akan beroperasi mulai kuartal kedua tahun 2022. Seiring dengan potensi bisnis data center yang terus meningkat.

Belum lama ini Telkom menjalin kerja sama strategis salah satunya dengan Microsoft. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan bisnis Telkom, khususnya di ranah platform digital dan layanan digital. Kolaborasi ini mencakup pemanfaatan aset infrastruktur Hyperscale Data Center Telkom untuk mendukung perjalanan transformasi digital Indonesia.

Pada tiga bulan pertama tahun ini, perseroan telah menggunakan belanja modal sebesar Rp 5,7 triliun. Atau 16,3% dari total pendapatan. Belanja modal terutama digunakan untuk memperkuat infrastruktur jaringan dan pendukung untuk meningkatkan kapasitas, baik pada bisnis fixed line maupun mobile. (jun)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER