Rabu, 17 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Axiata dan XL Axiata Selesaikan Akuisisi 66,03% Saham Link Net

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Axiata Group Berhad dan XL Axiata hari ini menyelesaikan akuisisi bersama atas 66,03% saham PT Link Net Tbk. Transaksi dengan harga sekitar RM 2,63 miliar atau Rp 8,72 triliun.

Pertimbangan pembelian sebesar Rp 4.800 per saham biasa di Link Net untuk gabungan keseluruhan saham Link Net sebesar 66,03%. Berarti senilai Rp 13,21 triliun atau setara sekitar RM 3,99 miliar untuk 100% saham di Link Net2

Pasca penyelesaian akuisisi, Axiata Investments (Indonesia) Sdn Bhd, anak perusahaan yang secara tidak langsung dimiliki Axiata, dan XL Axiata memegang masing-masing sebesar 46,03% dan 20% dari gabungan keseluruhan saham Link Net sebesar 66,03%.

Sebelumnya saham itu milik Asia Link Dewa Pte. Ltd. dan PT First Media Tbk. Total kepemilikan Axiata atas saham Link Net melalui AII dan XL Axiata setelah selesainya akuisisi ini adalah sebesar 58,33%.

Axiata Investments berkewajibanmelakukan penawaran tender wajib u membeli 33,97% saham Link Net[4] yang tersisa sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia (“Rencana MTO”). Detil mengenai rencana MTO akan diumumkan pada waktunya. Rencana MTO diharapkan selesai pada kuartal ketiga tahun 2022.

Dengan akuisisi ini, Link Net dan XL Axiata akan berada di posisi yang tepat untuk memanfaatkan sinergi melalui kombinasi posisi bersama di dalam penyediaan layanan komunikasi tanpa kabel (wireless) dan layanan-layanan komunikasi lainnya, berbagi jaringan tulang punggung (backbone) dan transmisi, serta hubungan yang luas antara kedua pelanggan di Indonesia. Digabung dengan layanan korporasi milik XL Axiata termasuk koneksi seluler, Link Net akan lebih siap untuk memanfaatkan pasar korporasi yang sedang berkembang di Indonesia.

Jangkauan jaringan Link Net terus meluas ke seluruh kota besar di Indonesia. Termasuk Jakarta dan sekitarnya, Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.

Selain jaringan yang menjangkau sekitar 2,9 juta rumah, perusahaan ini juga memiliki portfolio melayani sekitar 2.400 pelanggan mencakup pemerintah, layanan keuangan, dan perusahaan multinasional besar serta bisnis digital.

Perusahaan ini memulai operasi secara komersial pada tahun 2000. Dan telah menunjukkan kegiatan operasional dan rekam jejak keuangan yang kuat selama bertahun-tahun.

Di tahun buku yang berakhir 31 Desember 2021, secara year-on-year Link Net mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 10,3%. Yakni menjadi sekitar Rp 4,5 triliun atau setara RM 1,3 miliar.

Joint Acting Group CEOs Axiata, Hans Wijayasuriya dan Vivek Sood mengatakan, penyelesaian akuisisi Link Net menandai tonggak penting perjalanan operasional Axiata di regional.

“Dengan kehadiran Link Net menjadi keluarga Axiata, akan memperkuat posisi kami sebagai juara digital di tingkat regional dalam menyediakan layanan-layanan telekomunikasi konvergensi,” kata mereka.

Link Net merupakan salah satu penyedia layanan pita lebar berbasis kabel dan TV kabel berkecepatan tinggi terkemuka di Indonesia. Menjangkau 2,9 juta rumah di 23 kota, melayani sekitar 855.000 pelanggan layanan internet pita lebar dan sekitar 837.000 TV kabel.

Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, sejak diumumkan pertama kali, XL Axiata telah mengidentifikasi beberapa area sinergi yang terbuka dari kerja sama ini dan dapat dilakukan bersama dengan Link Net,

“Ini mendukung kami menjadi operator konvergensi terkemuka. Dengan memberikan solusi terintegrasi yang seamless kepada pelanggan kami yang semakin paham digital,”terang Dian.

Presiden Direktur dan CEO Link Net, Marlo Budiman mengatakan, tingkat penetrasi pita lebar berkecepatan tinggi di Indonesia masih kurang tergarap.

“Terdapat peluang sinergi untuk kedua perusahaan. Mulai kerja sama dalam penggunaan jaringan tulang punggung (backbone), transmisi jaringan, dan penyelarasan strategis untuk peningkatan pendapatan dan efisiensi biaya,” terang Marlo. (ari)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER