Jumat, 19 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Salurkan Kredit UMKM, BCA Digital Berkongsi dengan Komunal Finansial

BACA JUGA




FinTechnesia.com | PT Bank Digital BCA (BCA Digital) menggandeng PT Komunal Finansial Indonesia. 

Efektif per 22 Juni 2022, plafon pinjaman dari BCA Digital dalam bentuk kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bisa diakses masyarakat lewat platform Komunal Finansial.

Direktur Utama BCA Digital, Lanny Budiati mengungkapkan, lewat kolaborasi channeling pinjaman ini, BCA Digital ingin menjangkau lebih banyak pelaku UMKM. “Sehingga secara bertahap bisa mengatasi masalah akses ke pembiayaan yang selama ini dialami UMKM,” kata Lanny, Selasa (28/6). 

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM hingga April 2022, sudah ada 19 juta pelaku UMKM yang terhubung ke dalam ekosistem digital. 

Lanny menjelaskan, Komunal akan menjadi jembatan antara BCA Digital dengan UMKM yang membutuhkan permodalan bisnis.

Baca juga: Telkomsel dan BCA Digital Integrasikan Layanan

Kolaborasi ini kali kedua BCA Digital menyalurkan platform kredit lewat lewat peer to peer lending. BCA Digital menggandeng Akseleran pada Desember 2021 lalu. 

Sejak beroperasi tahun 2021, BCA digital telah menyalurkan pinjaman lebih dari Rp 1 triliun. Antara lain melalui kerjasama dengan berbagai mitra bisnis. Selain itu, BCA Digital juga tengah mempersiapkan fitur digital lending pada aplikasi mobile banking blu, yang ditujukan kepada nasabah BCA Digital.

Direktur Utama Komunal Finansial, Hendry Lieviant melihat, kolaborasi ini menjadi langkah strategis untuk mempercepat recovery ekonomi Indonesia. Terutama para pelaku UMKM.

“Dampak kolaborasi ini sangat berarti untuk banyak UMKM yang sedang bangkit kembali setelah dirundung pandemi. Terutama yang berada di luar Jabodetabek. Yakni akses pembiayaan cenderung terbatas” kata Hendry.

Akses ke permodalan memang menjadi salah satu masalah pelik pelaku UMKM. Menurut catatan Kementerian Koperasi dan UKM, setiap tahun penyaluran kredit perbankan ke UMKM bertahan di kisaran 20%. Salah satu masalahnya adalah kurangnya literasi keuangan pelaku UMKM akan alternatif pembiayaan usaha mereka. (nin)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER