Selasa, 23 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

BRI Prioritas dan Tobatenun Dukung Perempuan Perajin

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Pada 13 Juli 2022, Tobatenun bersama dengan BRI Prioritas menggelar forum pertemuan. Mengusung tema “Empowering Women in Rural Economies”, di Glass House, Mutia Garden, Medan.

Forum pertemuan ini merupakan salah satu acara yang digelar dalam dukungan menjelang W20 Summit di Sumatera Utara. Beberapa kegiatan seperti pameran pop-up, sesi pagelaran busana, dan sesi talkshow sebagai upaya membuka cakrawala publik terhadap isu peran perempuan dalam ekonomi keluarga.

Sekaligus menunjang karya para perempuan perajin wastra daerah serta kontribusi mereka terhadap usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) daerah.

Himpitan ekonomi menjadi dorongan kuat bagi para perempuan desa di Sumatera Utara ikut mencari nafkah untuk menambah pendapatan keluarga. Keterampilan menenun menjadi satu-satunya kemampuan encari penghasilan tambahan keluarga.

Sejak tahun 2020, kehadiran Tobatenun memberikan peluang bagi para perempuan perajin mengembangkan diri di tengah kesulitan ekonomi dan minimnya potensi desa.

Tak hanya melalui sejumlah pendidikan dan pelatihan teknik keterampilan, Tobatenun juga mendorong semangat wirausaha bagi para pelaku pembuat tenun untuk membangun jaringan kerjasama dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.

“Membangun ekosistem perajin yang terampil, mandiri, dan berdaya, menjadi salah satu harapan kami untuk para pelaku pembuat tenun. Rangkaian kegiatan Road-to-W20 yang kami selenggarakan menjelang W20 Summit di Danau Toba pekan Depan, bentuk penguatan dorongan kolaboratif dari berbagai sektor. Khususnya para penggiat wirausaha yang hadir sebagai narasumber kali ini, maupun sebagai tamu undangan untuk terus berupaya memperluas advokasi kepada para pelaku usaha perempuan agar lebih berdaya,” jelas Melvi Tampubolon, COO Tobatenun, Rabu (13/07).

Tobatenun telah menjalankan sembilan program pendidikan dan pelatihan peningkatan kapasitas keterampilan. Mulai dpewarnaan benang, proses produksi, teknik tenun, menjahit, dan wawasan wirausaha. Diharapkan dapat berguna untuk mengatasi berbagai tantangan ekonomi dan menambah pendapatan mereka di kemudian hari.

Secara keseluruhan hingga saat ini, sebanyak hampir 200 penenun telah menjalankan program penguatan perempuan penenun.

Uli Silalahi, Chairwoman W20 mengungkapkan, upaya kolaboratif dari berbagai lini institusi/pemerintah maupun non-pemerintah berupa dukungan pelatihan kewirausahaan, keterampilan e-commerce dan lainnya, pasti bisa memperkuat peran perempuan dalam pembangunan ekonomi ke depan Isu inklusi ekonomi perempuan ini menjadi salah satu isu prioritas yang diusung oleh kelompok kerja W20 dalam Presidensi G20 Indonesia. (nin)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER