Kamis, 18 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

XL Axiata Catat Laba Bersih Rp 615 Miliar di Semester I 2022

BACA JUGA




FinTechnesia.com | XL Axiata berhasil melalui periode semester pertama 2022 dengan hasil kinerja yang terus menguat. Pendapatan meningkat 9% lebih tinggi dari periode yang sama dari kuartal sebelumnya (QoQ) dantahun sebelumnya (yoy).

EBITDA juga meningkat. Yaitu sebesar 12% QoQ (Rp.3,56 triliun) dan 4% YoY (Rp. 6,73 triliun) . Laba bersih meningkat menjadi 476 miliar selama kuartal kedua saja, sehingga mencapai sebesar Rp 615 miliar di semester pertama.

Presiden Direktur dan CEO XL Axiata Dian Siswarini, mengatakan, XL Axiata fokus dalam meningkatkan kualitas jaringan. “Peningkatan kualitas jaringan tidak hanya mencakup peningkatan kualitas sinyal, namun juga dengan terus memperluas jaringan ke daerah-daerah baru, termasuk di area terpencil dan di luar Jawa,” kata Dian, Rabu (24/8).

Hingga akhir Juni 2022, XL Axiata total memiliki lebih dari 144.000 BTS. Jumlah BTS 4G meningkat signifikan mencapai 88.447. Jumlah ini meningkat 39% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY).

Selain itu, untuk meningkatkan kualitas jaringan 4G, XL Axiata juga telah mematikan sebagian besar BTS 3Gi. Dari periode akhir Juni tahun lalu hingga akhir Juni 2022, sebanyak 92% dari seluruh BTS 3G telah dipadamkan. Dan hanya tersisa sekitar 4.221 BTS. Targetnya, per akhir 2022, seluruh BTS 3G sudah padam.

Trafik XL Axiata selama semester pertama 2022 meningkat sebesar 30% (YoY) menjadi 3.840 petabyte di akhir Juni 2022. Sementara itu, jika dibandingkan kuartal sebelumnya, trafik meningkat sebesar 7%.

Baca juga: XL Axiata Selesaikan Pembangunan SKKL Batam – Serawak

Kenaikan trafik yang signifikan tersebut turut mendorong kenaikan pendapatan dari layanan data dan layanan digital. Tercatat, di semester pertama 2022 ini XL Axiata berhasil meraih pendapatan data dan layanan digital sebesar Rp 12,87 triliun, naik 9% YoY.

Di sepanjang semester pertama 2022 ini, beban biaya operasional meningkat 13,2% (YoY) menjadi Rp 7,34 triliun dari Rp 6,49 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.

Meningkatnya biaya operasional ini dipengaruhi oleh beberapa hal. antara lain biaya pemasaran dan penjualan, biaya terkait pajak BHP (regulatory charges) dan sebagainya.

Sementara itu, total jumlah pelanggan XL Axiata meningkat menjadi 57,23 juta. Dengan jumlah pelanggan layanan prabayar sebanyak 55,8 juta. ARPU campuran tercatat sebesar Rp 39.000, meningkat dari Rp 36.000 di kuartal sebelumnya.

Utang kotor meningkat 26% YoY menjadi Rp 13,24 triliun. Dengan angka gearing ratio net debt to EBITDA (termasuk finance lease) sebesar 2,8x. Utang bersih meningkat 39% YoY menjadi Rp 11,23 triliun.

XL Axiata berfokus untuk melakukan pengurangan utang ke depan. Perusahaan tidak memiliki utang berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS). (ari)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER