Kamis, 25 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Pengolahan Sampah, NVRO Menawarkan Cara Baru, Galang Dana Melalui Lelang NFT

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Data tahun 2020 mencatat, sebanyak 67,8 juta ton timbunan sampah berada di Indonesia. Merujuk pada data Statistik Lingkungan Hidup Indonesia Badan Pusat Statistik (BPS), sejauh ini hanya 1,2% rumah tangga yang mendaur ulang sampah.

Berangkat dari data tersebut PT Enviro Visi Nuswantoro perusahaan yang bergerak dalam bidang pendidikan karakter (character building) melalui pengolahan sampah domestic (waste management) mencoba berkontribusi.

Sampah tidak dikelola dengan baik. Sehingga menimbulkan banyak masalah sosial, lingkungan, kesehatan, dan lain sebagainya.

“Fenomena ini, khususnya di banyak negara dunia ketiga dengan fasilitas penganganan sampah yang masih terbatas, ternyata berhubungan dengan kebiasaan serta karakter manusia di negara tersebut,” ujar Kirdianto Rizki Saputra, Chief Executive Office of PT Enviro Visi Nuswantoro, Rabu (31/8).

Baca juga: Blockchain, Metaverse dan NFT Bukan Sebatas Gaming

NVRO memiliki beberapa program. NVRO goes to school, NVRO goes to kampong, Seminar Online (Mino Talks), Point Center NVRO untuk penampungan sampah yang kita dapat dari sekolah dan perumahan, serta NVRO Services B2B.

NVRO menggunakan cara unik dalam penggalangan dana operasional. Yaitu menyelenggarakan kompetisi non-fungible token (NFT). Hasil karya akan dijual dilelang di marketplace OpenSea.

Hasil daei penjualan ini sebagian akan masuk mendanai program program NVRO. Dan para pencipta hasil karya berhak mendapatkan royalti atas penjualan NFT tersebut

Akan ada 100 NFT yang akan dilelang di OpenSea. “Dari 100 NFT ini kami menargetkan dana Rp 1 miliar sampai Rp 10 miliar,” ujar Kirdi. (ari)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER