Selasa, 23 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Freeport Gunakan Teknologi 5G Underground Smart Mining dari Telkomsel 

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Telkomsel dan PT Freeport Indonesia (PTFI) menghadirkan penerapan teknologi 5G Underground Smart Mining pertama di Asia Tenggara. Langkah ini mendukung operasional industri pertambangan di Indonesia. 

Teknologi 5G Underground Smart Mining dari Telkomsel mendukung otomatisasi dan kendali jarak jauh. Teknologi ini diharapkan meningkatkan keselamatan kerja dan produktivitas pertambangan PTPFI. 

Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, salah satu prioritas Kementerian BUMN adalah mewujudkan kepemimpinan teknologi. Kalau kita lihat dari kajian Deloitt Internasional di tahun 2021, 5G mining sudah diujicoba dan atau digunakan di Amerika Serikat, Swedia, Tiongkok dan Rusia.

Hasilnya bisa meningkatkan produktivitas sampai 25%. Biaya operasional khususnya pengeboran turun sampai 40%. Dan penghematan energi sampai 20%. 

“Hal ini yang kami minta dan coba benchmarking di seluruh grup Mind-ID. Tidak hanya operasionalnya tetapi juga digitalisasinya, agar Mind-ID ke depan sebagai holding industri pertambangan bisa terus efisien,”  kata Erick, Kamis (1/9). 

Erick yakin, terobosan pemanfaatan 5G Underground Smart Mining yang didukung Telkomsel ini dapat digunakan lebih luas lagi di ekosistem industri pertambangan Indonesia, Serta  membuka lebih banyak inovasi baru berbasis teknologi digital di industri pertambangan sehingga manfaatnya dapat dirasakan masyarakat dan negara.

Direktur Utama Telkomsel, Hendri Mulya Syam menyatakan, penerapan teknologi jaringan broadband terdepan 5G akan semakin memberikan manfaat dan nilai lebih. Terutama dalam mendukung transformasi sektor pertambangan, yang akan memperkuat kedaulatan digital bangsa melalui Revolusi Industri 4.0. 

“Baik itu melalui otomatisasi sektor pertambangan maupun peningkatan kapabiltas digital sumber daya manusia,” kata Hendri. 

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas mengutarakan, pengembangan tambang di kedalaman lebih dari 1.500 meter di bawah permukaan tanah memiliki risiko keselamatan yang tinggi bagi karyawan dan aset perusahaan lain. Sehingga hal tersebut memerlukan perencanaan yang cermat, penerapan teknologi berkelas dunia, serta pengembangan kapasitas sumber daya manusia yang mumpuni. 

Baca juga: Kecepatan Download Hyper 5G Telkomsel Capai 5 Gbps

“Penerapan 5G Mining di tambang PTFI akan mendukung perusahaan untuk berkontribusi dalam memajukan industri pertambangan Indonesia sekaligus mendukung pergerakan Revolusi Industri 4.0 di dalam negeri,” papar Tony.

Penerapan teknologi 5G Underground Smart Mining dari Telkomsel melalui unit bisnis Telkomsel Enterprise di PTFI telah melalui pembaruan infrastruktur, penguatan jaringan, dan pengembangan platform untuk mobile edge computing.

Telkomsel telah menggelar 6 unit BTS 5G yang menjangkau lokasi pertambangan PTFI di wilayah Tembagapura. Termasuk area tambang bawah tanah.

Teknologi 5G Underground Smart Mining Telkomsel memungkinkan PTFI memonitor dan mencegah risiko kecelakaan kerja. Carayam melalui optimalisasi penggunaan kamera yang terhubung dengan kecerdasan buatan. 

Lebih jauh lagi, jaringan terkoneksi (Hyperconnected Network) kombinasi dari Telkomsel Private Network dan Edge Computing dapat menyediakan lebih banyak pemanfaatan kecerdasan buatan untuk perusahaan dalam penerapan smart mining yang lebih optimal.

Smart mining sendiri merupakan konsep teknologi terkini untuk mendorong optimalisasi pertambangan melalui implementasi teknologi AI (artificial intelligence), IoT (internet-of-things), machine learning, hingga big data yang dapat diterapkan dalam operasional sektor pertambangan. 

Prospek penerapan 5G Underground Smart Mining tidak terbatas hanya pada operasional lapangan saja, tetapi juga pada seluruh lini kegiatan perusahaan. Mulai dari tahap penelitian, penambangan, pengolahan, penyimpanan, hingga pengapalan. (kai)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER