FinTechnesia.com | Ekonomi syariah terus berkembang. Akselerasi ekonomi syariah, khususnya di wilayah Jawa untuk pemulihan ekonomi yang inklusif dapat terwujud melalui implementasi tiga langkah utama.
Pertama, inisiasi program hilirisasi produk rempah dengan fokus pada inkubasi hingga ekspor guna mendorong UMKM menembus pasar produk halal dunia (go global).
Kedua, kerjasama pemasaran produk-produk halal melalui e-commerce dengan kanal pembayaran melalui QRIS dan BI Fast (go digital).
Ketiga, peran pesantren dalam mendukung produksi pertanian dan hortikultura guna mendukung ketahanan pangan melalui social partnership for food security (go agriculture).
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menyampaikan, BI melakukan berbagai program pengembangan ekonomi dan keuangan syariah melalui sinergi dan kolaborasi bersama.
Menurutnya, perlu kerjasama seluruh pihak secara berjamaah dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia termasuk memfokuskan kegiatan yang lebih berdampak terhadap capaian yang diharapkan.
Dalam hal ini, Jawa Timur sebagai salah satu pemasok rempah-rempah terbesar di dunia, memerlukan upaya refocusing dalam pengembangannya dengan didukung oleh digitalisasi melalui QRIS dan BI Fast. “Perlu pengembangan pusat keuangan syariah seperti Perbankan dan unit-unit usaha syariah berbarengan dengan keuangan sosial syariah. Seperti zakat, infak dan sedekah produktif,” terang Perry, pekan lalu. (jun)