Senin, 25 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Upaya Kolektif Telegram Melindungi Data Pribadi

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Ancaman siber telah menjadi masalah yang dihadapi oleh banyak orang, karena data pribadi secara terus-menerus dikumpulkan untuk keperluan iklan atau bahkan dijual. Maka dari itu, perlindungan data menjadi sesuatu yang membutuhkan upaya kolektif.

Pemerintah Indonesia baru saja mengesahkan RUU Perlindungan Data Pribadi (RUU PDP) yang telah lama dinanti. Hal ini merupakan langkah tepat dalam upaya memastikan perlindungan yang maksimal terhadap data pribadi.

Namun, para warga dan platform digital juga perlu memainkan perannya masing-masing guna mencapai perlindungan data pengguna yang maksimal.

Telegram, sebagai salah satu aplikasi pesan singkat memahami perannya dalam melindungi data pengguna. Dan telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan, serta menyediakan fitur keamanan yang ekstensif sehingga pengguna dapat melindungi data mereka.

Dalam rilis pekan lalu, berikut adalah cara Telegram bekerja untuk melindungi datamu, serta tips tentang bagaimana kamu dapat menjalankan peran untuk meningkatkan keamanan pengguna.

Baca juga: Telegram Lindungi Privasi Para Pengguna, Begini Caranya

  1. Telegram & Enkripsi

Telegram menyimpan pesan dari obrolan cloud pengguna di server mereka. Sehingga pengguna dapat mengakses data dari perangkatnya kapan saja. Namun, untuk memastikan keamanan data pengguna, data ini terenskripsi sehingga teknisi lokal atau penyusup tidak dapat mengaksesnya. Selain itu, fitur Secret Chats menggunakan enkripsi end-to-end sehingga hanya pengirim dan penerima yang dapat mengetahui isinya. Bahkan Telegram tidak memiliki akses ke isi pesan di Secret Chats tersebut.

  1. Tidak Ada Pengumpulan Data yang Tidak Diperlukan

Salah satu prinsip dasar Telegram dalam hal pengumpulan dan pemprosesan data adalah hanya menyimpan data yang diperlukan agar dapat berfungsi sebagai layanan pengiriman pesan yang aman. Selain nomor ponsel yang disembunyikan dari pengguna lain, Telegram tidak mengharuskanmu memberikan nama asli, jenis kelamin, usia, atau preferensi pengguna. Pengguna juga tidak perlu membagikan alamat email kamu dengan Telegram, kecuali jika memilih membagikan emailmu untuk keperluan pemulihan kata sandi atau log in dengan email.

  1. Tidak Ada Iklan yang Dipersonalisasi Berdasarkan Data Pengguna

Prinsip privasi dasar lainnya yang dipegang oleh Telegram adalah tidak menggunakan data kamu untuk menampilkan iklan yang sudah disesuaikan dengan dirimu (personalized ads). Tidak seperti platform sosial lainnya, Telegram tidak menggunakan data kamu untuk penargetan iklan atau tujuan komersial lainnya. Ada fitur di mana pengiklan dapat mempromosikan pesan mereka di saluran publik (Telegram Ad Platform), tetapi pesan ini hanya ditampilkan berdasarkan topik saluran publik tersebut, sehingga tidak akan ada data pengguna yang dianalisis untuk menampilkan iklan.

  1. Ragam Fitur bagi Pengguna untuk Meningkatkan Keamanannya

Di Telegram, kamu dapat memilih di antara berbagai fitur yang tersedia untuk mendapat tingkat keamanan yang pengguna inginkan.

Ini hanyalah beberapa dari berbagai fitur yang dirancang oleh Telegram agar kamu dapat menyesuaikan pengalamanmu dan meningkatkan keamananmu. Beberapa pembaruan terbaru memungkinkan pengguna Telegram Premium untuk dapat mengontrol siapa yang mengirimi mereka pesan suara dan video, serta alur masuk yang lebih lancar bagi semua pengguna untuk memudahkan mereka yang suka log in dan sign out secara berkala sebagai tambahan keamanan.

Terlebih lagi, bahkan jika kamu telah menerapkan fitur ini, Telegram memahami bahwa seseorang tidak dapat selalu mencegah tindakan orang lain. Jadi jika kamu menemukan pesan yang membagikan detail pribadi seseorang atau melanggar peraturan lainnya (spam, kekerasan, pornografi, hak cipta, dll.), kamu dapat melaporkan pesan tersebut. (nin)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER