Rabu, 17 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Kondisi Ekonomi Tak Pasti, Paylater Diharapkan Menjaga Daya Beli 

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Ada metode pembayara yang naik daun: paylater. Metode ini terutama sebagai cara pembayaran di e-commerce.

Merujuk pada riset tahunan Kredivo dan Katadata Insight Center bertajuk Perilaku Konsumen E-Commerce Indonesia, penggunaan paylater di e-commerce meningkat hingga 38% pada tahun 2022 dari tahun sebelumnya yaitu 28%. 

Selain itu, 50% konsumen telah menggunakan paylater lebih dari 1 tahun. Dan 49% konsumen menggunakan paylater setidaknya 1 kali dalam sebulan. 

Penggunaannya semakin inklusif baik dari sisi cakupan wilayah, kelompok umur pengguna, hingga kategori produk untuk kebutuhan sehari-hari. 

VP Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari mengatakan, sejak hadir di Indonesia pada 6 tahun silam, Kredivo bertumbuh secara signifikan dan semakin diminati masyarakat sebagai metode pembayaran yang mudah, aman, dan terjangkau.

“Dari sisi industri, pertumbuhan paylater didorong oleh kesenjangan akses kredit di Indonesia, pesatnya adopsi digital di berbagai sektor, popularitas e-commerce, dan kemampuan paylater menjangkau masyarakat underbanked untuk mendapatkan akses kredit,” terang Indina, pekan lalu.

Paylater kian diprediksi semakin menjadi pilihan masyarakat seiring kondisi ekonomi nasional yang diikuti dengan penyesuaian berbagai kebijakan. 

Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Nailul Huda mengungkapkan, kondisi ekonomi saat ini akan berpengaruh terhadap daya beli masyarakat yang semakin menurun akibat kenaikan tingkat inflasi. Pada akhirnya, konsumsi masyarakat akan melambat. 

Fenomena ini sebenarnya selain menjadi tantangan bagi masyarakat, namun juga bisa menjadi peluang besar bagi industri paylater.

Baca juga: Paylater Kredivo Hadir di Ramayana, Ada Potongan Langsung Rp 50.000

Prinsip kerja paylater yang memungkinkan masyarakat membeli kebutuhan dengan membayar secara berkala dan proses persetujuan yang mudah, akan menjadi stimulus bagi daya beli masyarakat. “Jika pola konsumsi masyarakat masih bisa terjaga, maka roda ekonomi pun akan tetap dapat bergerak,” ujar Nailul.

Paylater juga memiliki peran untuk meningkatkan transaksi bagi penjual, yang juga berpotensi terdampak akibat kondisi ekonomi saat ini. Integrasi e-commerce dan merchant dengan paylater seperti Kredivo, dapat memberikan nilai tambah kepada merchant memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan nilai transaksi pembelanjaan konsumennya hingga 3 kali lipat. 

Selain itu, rata-rata jumlah pembelian (average of basket size) juga naik lebih dari 2 kali lipat. Sedangkan dari sisi konsumen, perkembangan paylater berpotensi meningkatkan inklusi keuangan bagi konsumen yang belum memiliki akses ke keuangan digita. 

“Penggunaannya yang mudah menjadikan Paylater sebagai metode pembayaran yang semakin diminati oleh konsumen untuk belanja dimanapun dan kapanpun,” tambah Indina.

Kredivo akan fokus untuk melayani puluhan juta pengguna dalam beberapa tahun ke depan melalui berbagai strategi, seperti memperluas layanan ke kota tier 2 dan 3, memperdalam integrasi dengan merchant online, memperdalam penetrasi secara offline dengan merchant retail, meluncurkan Flexi Card yang merupakan hasil kerjasama strategis dengan Bank Sampoerna dapat digunakan untuk transaksi di seluruh outlet dengan jaringan GPN/.

Serta Infinite Card sebagai sebuah kartu virtual yang memungkinkan pengguna bertransaksi digital menggunakan limit Kredivo di seluruh jaringan merchant online Mastercard. (nin)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER