Jumat, 19 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Bank DBS Indonesia Salurkan Pinjaman ke eFishery Sebesar Rp 500 Miliar

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Bank DBS Indonesia dan eFishery, startup aquatech mengumumkan kerja sama dalam bentuk pinjaman jangka pendek (loan) senilai Rp 500 miliar. Dana ini akan digunakan oleh eFishery sebagai modal kerja untuk meningkatkan pelayanan di Tanah Air.

Ini pendanaan pertama Bank DBS Indonesia pada sektor aquatech sekaligus pinjaman pertama bagi eFishery sejak berdiri pada tahun 2013 silam.

Data Food and Agriculture Organization (FAO) menunjukkan, akuakultur merupakan salah satu sektor dengan pertumbuhan paling pesat selama 40 tahun terakhir/ Dengan pertumbuhan rata-rata tahunan (CAGR) sebesar 18,7%.

Direktur Institutional Banking Group Bank DBS Indonesia, Kunardy Lie mengatakan, eFishery yang sangat visioner dalam memanfaatkan inovasi teknologi untuk memodernisasi ekosistem akuakultur dengan berfokus pada tambak udang dan ikan.

Baca juga: Bank DBS Indonesia, Blibli dan Magalarva Mengolah Sampah Jadi Makanan Ternak

Kerja sama pertama Bank DBS Indonesia dengan perusahaan aquatech ini berupaya memajukan sektor akuakultur di Indonesia. “Kami berharap pendanaan ini dapat mempercepat ekspansi bisnis eFishery, meningkatkan kualitas dan produktivitas pembudidaya ikan dan udang, serta menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan.” terang Kunardy, Jumat (7/10).


eFishery memiliki fokus pada pembudidayaan ikan nila, gurame, patin, lele, mas, bandeng, bawal, dan beberapa jenis ikan air tawar lainnya, serta udang. Selain itu, eFishery kini menaungi puluhan ribu pembudidaya ikan dan udang di seluruh Indonesia. eFishery berhasil memanfaatkan inovasi teknologi untuk mentransformasikan model bisnis yang tradisional menjadi lebih modern dan terjangkau bagi pembudidaya ikan dan udang.


Co-Founder & CEO eFishery, Gibran Huzaifah mengatakan, pembiayaan ini akan membantu mengakselerasi proses tersebut. “Dengan adanya dukungan ini, kami akan mengembangkan produk dan layanan kami ke kancah internasional dan memberikan dampak yang lebih besar lagi ke sektor pangan,” kata Gibran. (kai)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER