Sabtu, 13 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Pacu Ekspansi, Primaya Hospital Gelar IPO dan Rilis Obligasi Konversi

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Primaya Hospital Group, jaringan rumah sakit swasta di Indonesia dengan perusahaan holding, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (Perseroan) menawarkan saham ke publik melalui mekanisme penawaran umum perdana (Initial public offering) dengan kode saham PRAY.

Ada sebanyak 302.222.300 (tiga ratus dua juta dua ratus dua puluh dua ribu tiga ratus) lembarsaham biasa atas nama yang seluruhnya adalah saham baru dan dikeluarkan dari portepel Perseroan, yang ditawarkan kepada masyarakat dengan Harga Penawaran Rp900 (sembilan ratus Rupiah) sampai dengan Rp950 (sembilan ratus lima puluh Rupiah) setiap saham.

Persentase kepemilikan masyarakat mewakili sebanyak 2,17 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan pada saat Tanggal Pencatatan.

Masa penawaran awal (bookbuilding) IPO berlangsung pada tanggal 14 hingga 21 Oktober 2022 dan perkiraan pencatatan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 November 2022.

Baca juga: Battle Pass Kembali Hadir di Game Point Blank

Untuk merealisasikan IPO ini, Perseroan telah menunjuk PT Indo Premier Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter).

CEO Primaya Hospital, Leona A Karnali menyampaikan, pelaksanaan IPO ini bertujuan untuk pengembangan Primaya Hospital Group yang tengah tumbuh pesat dan berkelanjutan untuk masa depan.

Sekitar 50 persen dari dana IPO akan dialokasikan sebagai dana tambahan perolehan tanah untuk pembangunan rumah sakit di kota-kota besar di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa, sekitar 25 persen untuk dana tambahan biaya pengembangan gedung dan layanan rumah sakit yang telah ada, sisanya sekitar 25 persen akan digunakan untuk dana tambahan pembiayaan pembangunan gedung rumah sakit baru.

Primaya Hospital pertama didirikan di Tangerang pada tahun 2006 oleh Prof. Yos E. Susanto, seorang pakar manajemen rumah sakit dan kesehatan masyarakat yang telah berpengalaman membangun dan mengembangkan berbagai rumah sakit di Indonesia selama lebih dari 40 tahun.

Baca juga: Mbah Google Memantau, Pencarian Mobil Listrik di Indonesia Melesat Hingga 300%

Usahanya untuk mengembangkan fasilitas kesehatan di Indonesia tersebut diawali sejak Prof. Yos E. Susanto kembali ke Indonesia pada tahun 1987 setelah memyelesaikan program Doktor dalam bidang sosiologi dan kesehatan masyarakat dari University of Michigan, Amerika Serikat.

Prof Yos E. Susanto menanamkan visi dan misi Primaya Hospital Group untuk menjadi jaringan rumah sakit terkemuka berstandar internasional yang memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dengan penuh kepedulian.

Dengan fondasi yang kokoh, Primaya Hospital bertumbuh mulai dari satu rumah sakit dengan 100 tempat tidur kini menjadi 15 rumah sakit dengan lebih dari 2000 tempat tidur, dan sembilan rumah sakit diantaranya diresmikan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

Pertumbuhan signifikan ini tidak lepas dari kinerja tim manajemen yang profesional dan berpengalaman di bawah pimpinan Leona A Karnali selaku CEO Primaya Hospital Group.

Baca juga: BSI Gandeng MUI Mendukung Pembangunan Islamic Ecosystem

Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di berbagai bidang seperti pendidikan, perbankan, private equity dan pelayanan kesehatan, Leona A. Karnali berhasil membawa Primaya Hospital bertransformasi, baik secara operasional, sumber daya
manusia maupun strategi bisnis.

Leona A. Karnali memperoleh gelar Master of Science Mechanical Engineering dari Massachusetts Institute of Technology, dan menyandang gelar profesi CFA Charterholder sejak tahun 2014.


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER