Kamis, 18 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Di September 2022, Bank CIMB Niaga Meraup Laba Sebelum Pajak Rp 5 Trilun, Tumbuh 22,5% 

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Bank CIMB Niaga Tbk mencetak laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp5 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2022. Naik sebesar 22,5% year-on-year (yoy), dan menghasilkan earnings per share Rp154,13.

Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan mengatakan, hasil positif s terutama dikarenakan adanya peningkatan pendapatan seiring dengan pertumbuhan bisnis yang baik, biaya yang terkendali, dan tren kualitas underlying asset yang lebih baik. Hasil ini mendorong CIMB Niaga terus memberikan nilai tambah kepada parashareholders

“Kami akan senantiasa menjaga hasil kinerja yang positif hingga akhir tahun 2022 terutama pada pertumbuhan di segmen-segmen utama. Yaitu pada kredit pemilikan mobil (KPM), kredit pemilikan rumah (KPR), emerging business Banking (EBB)atau usaha kecil menengah (UKM), dan korporasi,” kata Lani, Kamis (27/10).

Hasil positif yang kami capai tersebut juga terlihat pada modal dan likuiditas Bank yang kuat. Implementasi strategi bisnis yang kami jalankan telah memberikan hasil yang baik dan sesuai dengan target finansial yang akan kami capai di tahun 2022.”

Capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) CIMB Niaga masing-masing sebesar 21,0% dan 86,9% per 30 September 2022.

Baca juga: Bank CIMB Niaga Syariah Cetak Laba Rp 648 Miliar di Semester I 2022

Total konsolidasi aset per 30 September 2022 adalah sebesar Rp307 triliun. Semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia.

Total dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp221,9 triliun dengan rasio dana murah (CASA) meningkat menjadi 67,7%, yang dikontribusikan dari pertumbuhan CASA sebesar 6,7%. Hal ini sejalan dengan komitmen membangun hubungan yang lebih erat dengan para nasabah sekaligus meningkatkan pengalaman nasabah dalam memanfaatkan layanan digital CIMB Niaga.

“Kami juga terus berupaya untuk memberikan solusi finansial yang up-to-date dan relevan, termasuk melalui Digital Super App OCTO Mobile,” tambah Lani.

Jumlah kredit/pembiayaan yang disalurkan sebesar Rp 194,7 triliun. Terutama berasal dari pertumbuhan pada bisnis corporate banking (+12,8% Y-o-Y) dan consumer Bbnking (+14,7% Y-o-Y). KPR bertumbuh sebesar 8,6% yoy. Sementara KPM meningkat sebesar 52,4% Y-o-Y, termasuk kontribusi dari anak perusahaan, PT CIMB Niaga Auto Finance.

Di perbankan syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan mencapai Rp45,2 triliun dan DPK sebesar Rp34,6 triliun per 30 September 2022. (nin)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER