Kamis, 18 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Citi Indonesia Bukukan Laba Bersih Rp 1,1 Triliun di Kuartał III 2022, Meningkat 31%

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Citibank Indonesia melaporkan laba bersih sebesar Rp 1,1 triliun pada kuartal tiga tahun 2022. Pencapaian itu meningkat sebesar 31% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan ini terutama akibat lebih rendahnya biaya cadangan kerugian
penurunan nilai kredit di lini institutional banking.

Portofolio kredit Citi Indonesia pada kuartal tiga menurun 4,6%. Terutama berasal dari lini bisnis institutional banking.

Total aset Citi Indonesia pada kuartal tiga tahun 2022 meningkat sebesar 8,3% secara year-on-year menjadi Rp 95,2 triliun. Pertumbuhan ini didukung oleh kualitas dana pihak ketiga yang berkelanjutan. Pertumbuhannya sebesar 10,2%,

Sehingga Citi Indonesia mampu mempertahankan rasio loan to deposit ratio (LDR) yang sehat sebesar 54%.

Citi Indonesia juga memiliki tingkat kecukupan modal yang kokoh. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebesar 28%.

Non performing loan (NPL) gross Citi Indonesia berada pada posisi yang stabil yaitu sebesar 3,30%. Citi memastikan kecukupan pencadangan kerugian penurunan nilai kredit. Dengan pencapaian rasio net NPL yang lebih rendah
dari 0,94% menjadi 0,31% di periode yang sama tahun lalu.

“Kami yakin bahwa kualitas portofolio kredit kami tetap dalam kondisi baik dengan penerapan asas kehati-hatian dalam manajemen risiko untuk mengatasi dampak dari pandemi,” kata CEO Citi Indonesia, Batara Sianturi, pekan lalu.

Baca juga: Citibank Bukukan Laba Bersih Rp 869 Miliar

Ia melihat perkembangan yang positif terhadap momentum bisnis dan kualitas aset. “Kami akan terus menerapkan asas kehati-hatian dalam manajemen
risiko untuk mengatasi faktor risiko yang mungkin timbul,” lanjut Batara.

Mengenai kemajuan proses jual beli aset dan liabilitas yang terkait dengan consumer banking Citi kepada UOB Indonesia (UOB), Batara menyatakan, Citi telah
menandatangani perjanjian jual dan beli aset dan liabilitas bisnis consumer
banking
dengan UOB.

“Hal ini untuk memastikan transisi yang mulus bagi pelanggan, karyawan, dan mitra kami. Proses akuisisi ini ditargetkan akan selesai pada semester II tahun 2023. Hingga saat itu tiba, semua produk dan layanan yang ditawarkan
kepada nasabah kami tetap sama. Kegiatan operasional kami, termasuk seluruh
kantor cabang, call center dan karyawan, akan tetap berjalan normal,” terang Batara.

Transaksi penjualan ini mencakup bisnis retail banking dan kartu kredit. Tapi tidak
termasuk bisnis institutional banking di mana Citi akan tetap berkomitmen dan fokus untuk melayani para klien institusional baik secara lokal, regional, dan global. (iwa)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER