Rabu, 17 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Platform Investasi Perlu Memberdayakan Investor Ritel 

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Financial technology (fintech) mentransformasi cara masyarakat bertransaksi, menabung sampai berinvestasi. Serta berkontribusi pada pemulihan ekonomi pasca pandemi. 

Optimisme dalam sektor keuangan digital digaungkan oleh sinergi para pemangku kepentingan, seperti Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) dalam perhelatan 4th Indonesian Fintech Summit (IFS) 2022 pada tanggal 10-11 November 2022 di Bali. 

4th IFS 2022 merupakan salah satu rangkaian acara Bulan Fintech Nasional (BFN) pada 11 November hingga 12 Desember 2022. Direktur External Affairs Pluang, Wilson Andrew menekankan, momentum Bulan Fintech Nasional dan kontribusi investor ritel bagi perkembangan ekosistem keuangan digital. 

Semakin banyak investor ritel domestik di pasar keuangan akan meningkatkan kedalaman pasar keuangan sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi nasional dari berbagai tekanan. 

“Pluang menyadari pertumbuhan investor ritel di berbagai kelas aset, khususnya platform investasi multi-aset, merupakan hasil sinergi perluasan akses layanan keuangan digital antar instansi pemerintah, asosiasi bisnis dan pelaku industri. Bulan Fintech Nasional menjadi momentum bagi berbagai pemerintah, asosiasi dan pelaku industri untuk memperkuat industri fintech serta mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional,” terang Wilson, Jumat (11/11).  

Pluang sebagai platform investasi multi-aset telah memfasilitasi inovasi-inovasi digital di platform investasi. Seperti modal awal rendah, biaya transaksi terjangkau dan berintegrasi dengan platform pembayaran digital. 

Baca juga: Hari Fintech Nasional: Regulator, Asosiasi dan Fintech Memperkuat Ekosistem Keuangan Digital

Semakin banyak masyarakat yang memahami produk jasa keuangan dan peningkatan ini terjadi selama pandemi Covid-19. Masyarakat memiliki
lebih banyak waktu luang akibat pembatasan mobilitas. 

Kondisi pandemi juga memaksa masyarakat untuk beralih orientasi ke instrumen investasi alternatif yang memiliki imbal balik ebih tinggi, mengingat tingkat suku bunga yang rendah selama 2019-2021.

Wilson juga menegaskan bahwa integrasi konten di aplikasi investasi juga berperan penting dalam membuka akses edukasi finansial. 

Pelaku industri perlu mengambil inisiatif lebih dari sekedar penyedia kanal investasi dan edukasi karena adanya gap besar pada akses edukasi finansial untuk investor ritel. 

“Kebanyakan dari investor ritel tidak terekspos dengan akses edukasi investasi di usia dini sehingga berkontribusi pada tingkat literasi keuangan di masa datang,” kata Wilson. 

Platform investasi dituntut bukan hanya memberikan informasi-informasi umum tentang kondisi pasar dan investasi. “Namun mengkombinasikan edukasi dan saran-saran investasi yang praktikal untuk membangun aset finansial tanpa menjadi tendensius dan menjerumuskan investor.” tutup Wilson. (kai)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER