Kamis, 25 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

GMF Gandeng Sanad, Perkuat Layanan Perawatan Industri dan Mesin Pesawat di Asia Pasifik

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) baru saja menyepakati eksplorasi kerja sama bisnis dengan Sanad, perusahaan asal Uni Emirat Arab.

GMF dan Sanad menandatangani nota kesepahaman yang menyepakati kerja sama dalam hal perawatan mesin pesawat dan Industrial Gas Turbine Engine (IGTE) dengan kualitas dan teknologi tinggi di Indonesia.

Lokasi Indonesia yang berada di jantung Asia Pasifik menjadi nilai jual yang menarik bagi Sanad dalam memperluas ekspansi global yang digalakkan. Asia Pasifik memiliki potensi pertumbuhan pasar aviasi terbesar di dunia. Sehingga kerja sama ini diharapkan dapat menjadi penopang ekspansi kedua perusahaan.

Direktur Utama GMF, Andi Fahrurrozi menyampaikan, strategi bisnis GMF untuk menjangkau pasar IGTE sebagi upaya pemulihan berkelanjutan akan semakin gencar dilakukan dengan berjalan berdampingan bersama Sanad.

Baca juga: GMF Catatkan Perbaikan Kinerja Pada Akhir Kuartal Ketiga 2021

“Sanad adalah pemain kunci dalam memberikan layanan industri global, GMF percaya banyak potensi yang akan bisa dieksplor bersama untuk saling meningkatkan kapabilitas dan cakupan,” ungkap Andi, pekan lalu.

Fasilitas perawatan mesin pesawat yang GMF miliki saat ini telah siap untuk dikembangkan bersama Sanad untuk volume permintaan yang diprediksi akan meningkat.

“Engine Shop GMF saat ini memiliki kapabilitas untuk merawat engine pesawat dengan tipe paling banyak digunakan di seluruh dunia. Dehingga dengan tambahan sokongan dari Sanad, diharapkan layanan maksimal dapat diberikan,” ujar Andi.

CEO Sanad, Mansoor Janahi menyampaikan, kerja sama ini adalah langkah Sanad untuk terus mengikuti perkembangan pasar global. “Kami percaya kolaborasi dengan GMF ini dapat menjadi langkah akselerasi atas strategi ekspansi internasional Sanad,” tambah Mansoor.

Kerja sama ini juga akan berkontribusi pada Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif UEA-Indonesia. Tujuannya, memperluas perdagangan bilateral tahunan kedua negara dari US$ 3 miliar di tahun 2021 hingga mencapai US$ 10 miliar pada tahun 2026. (iwa)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER