Senin, 25 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Transaksi Digital Semakin Meningkat, Penting Menciptakan Ruang Transaksi Digital yang Aman

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Masih dalam rangkaian Bulan Fintech Nasional (BFN) 2022 yang berlangsung selama satu bulan penuh hingga 12 Desember 2022, Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) mengajak masyarakat menyadari pentingnya menciptakan ruang transaksi digital yang aman di tengah pemanfaatan fintech yang terus meningkat.

Ketua Umum AFTECH, Pandu Patria Sjahrir, mengatakan, masyarakat saat ini sudah semakin familiar dengan berbagai produk financial technology (fintech). Baik untuk pembayaran hingga melakukan verifikasi dan autentifikasi transaksi digital.

“Agar peningkatan ini tidak hanya sekadar menjadi tren, perlu adanya penguatan kompetensi masyarakat dalam pemanfaatan jangka panjang. Termasuk dalam memahami risiko fintech yang digunakan, hingga cara melindungi privasi dan keamanan informasi,” kata Pandu, pekan lalu.

Dalam pekan ketiga rangkaian BFN 2022, sejumlah perusahaan fintech telah menyapa masyarakat Indonesi. DI antaranya perusahaan penyedia layanan tanda tangan digital dan identitas digital, Privy, yang berbicara mengenai potensi dan keuntungan identitas digital di Indonesia.

Serta perusahaan payment gateway, Xendit yang mendorong pentingnya sinergi antara berbagai stakeholder untuk mendorong pemulihan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

BFN 2022 kembali menghadirkan Virtual Job Fair dari perusahaan fintech yang dapat diikuti oleh seluruh masyarakat Indonesia dan global secara daring melalui laman www.fintechsummit.co.id. Beragam promosi hingga insentif untuk menggunakan fintech dari sekitar 70 penyelenggara juga turut ditawarkan kepada pengguna fintech di Indonesia.

Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Retno Ponco Windarti menyampaikan pihaknya memperluas implementasi sistem pembayaran digital melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Saat ini ekosistem QRIS didukung oleh interkoneksi antar 87 penyelenggara, baik bank, non-bank, maupun lembaga switching.

Baca juga: Promo Produk Fintech, Edukasi, Hingga Job Fair Hadir di Bulan Fintech Nasional 11.11

Pada Oktober 2022, nilai transaksi QRIS telah mencapai Rp 80,51 triliun. Meningkat 269% year on year (yoy). Sementara itu, tentang pengguna baru dari target kita 15 juta sampai dengan akhir Desember, di Oktober kemarin telah tercapai 15,1 juta pengguna baru. Sehingga total sudah melebihi 26 juta pengguna QRIS.

“Pencapaian ini tdak luput dari kerja sama dari semua pelaku industri dan semua stakeholder dan kita harapkan berujung pada efisiensi sistem pembayaran dan integrasi seluruh pengguna layanan termasuk UMKM dan nirlaba,” papar Retno.

Senior Digital Identity Specialist Bank Dunia, Jonathan Marskell menekankan, pentingnya menjaga identitas digital untuk keamanan pengguna. Keamanan data pribadi ini menjadi penting, terutama melihat banyaknya laporan tagihan pinjaman online (pinjol) ilegal yang menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) orang lain atau bukan KTP milik peminjam yang ditengarai akibat kelalaian dalam memproteksi data pribadi.

Pasca pandemi COVID-19, implementasi identitas digital berjalan semakin cepat. “Momentum ini baik untuk membangun inklusi teknologi di Indonesia, terutama dalam data pribadi melalui sistem administrasi kependudukan yang baik di Indonesia lewat kerja sama antar stakeholder,” kata Jonathan.

Untuk mendukung penerapan transaksi online yang aman, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun akan mengembangkan regulasi terkait identitas digital.

Koordinator Tata Kelola Sertifikasi Elektronik, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Martha Simbolon menyampaikan, pemerintah akan menyusun kerangka regulasi identitas digital, menyiapkan SDM digital, hingga membangun ekosistem digital.

“Identitas digital yang aman adalah suatu keharusan yang baru saat ini. Kominfo mempersiapkan Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSE) untuk memfasilitasi identitas digital. Sekarang perlu ada kolaborasi antar sektor untuk penggunaannya,” ungkap Martha. (kai)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER