Rabu, 17 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Pinjaman Fintech Naik, Mitigasi Risiko Bisa Menggunakan Credit Scoring

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Industri financial technology (fintech) lending melayani masyarakat kategori unbanked melalui pertumbuhan nilai pinjaman. Jumlahnya lebih dari Rp 455 triliun.

Disalurkan oleh sekitar 960.000 pemberi pinjaman atau lender kepada 90 juta penerima pinjaman atau borrower. Namun, kinerja tersebut perlu diimbangi kecukupan mitigasi risiko kredit dan peningkatan efisiensi agar tercapai pertumbuhan berkualitas dan berkelanjutan.

Keseimbangan antara pencapaian target bisnis dan manajemen risiko merupakan satu hal yang tidak bisa ditawar. Maka, perlu solusi manajemen risiko dalam menjaga kualitas pinjaman dan tingkat keberhasilan pengembalian (TKB).

Fintech lending sektor konsumtif saat ini bisa membidik peluang penyaluran pinjaman yang lebih tinggi lagi dengan memanfaatkan credit scoring yang didesain khusus sesuai karakteristik bisnisnya.

Baca juga: Agar Pengajuan Kredit Lolos, Dian Sastro Sarankan Cek Dulu dengan Cara Ini

“Hasil analisa akan lebih spesifik, akurat dan tajam guna menjaga kualitas portfolio pinjaman sekaligus membuka potensi bisnis ke depan.” ujar Yohanes Arts Abimanyu, Direktur Utama Pefindo Biro Kredit IdScore, Rabu (14/12).

IdFintechScore merupakan produk scoring hasil kolaborasi antara IdScore dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) dalam memperkuat mitigasi risiko kredit di kalangan penyelanggara fintech lending khususunya sektor konsumtif.

Adrian Gunadi, Ketua Umum AFPI berarap, IdFintechScore memperkuat industri fintech lending dari kredit macet. “AFPI sudah memiliki Fintech Data Center (FDC). Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan kualitas pinjaman khususnya kepada borrower yang memiliki credit scoring baik,” kata Adrian.

Abimanyu menambahkan, bisnis fintceh lending terutama sektor pinjaman konsumtif memiliki karakteristik agak berbeda dengan pinjaman konvensional perbankan. Perbedaan itu mencakup sisi fitur dan jenis produk, segmen dan target pasar, pengukuran risiko termasuk tingkat kolektibilitas borrower. (jun)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER