Kamis, 28 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Singapore Art Week  Tampilkan Pameran NFT Tezos 

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Eksibisi seni visual tahunan di Singapura, Singapore Art Week, akan hadir pada 6 hingga 15 Januari 2023 mendatang. Selebrasi ini bertajuk ‘Living System: An NFT Show’.

Acara ini didukung oleh blockchain Proof-of-Stake Layer 1 perintis, Tezos – dan akan diisi oleh S.E.A. Focus 2023 sebagai acara utama. Untuk merayakan kekuatan dan potensi non fungible token (NFT) sebagai media seni di Asia Tenggara, Singapore Art Week akan menampilkan koleksi dari enam seniman terkemuka di seluruh Asia Tenggara. Masing-masing memiliki ciri khas yang dibedakan oleh gaya dan disiplin unik mereka sendiri.

Mengikuti keberhasilan tahun ini, Tezos dan S.E.A. Focus 2023 akan menghadirkan pengalaman seni NFT interaktif melalui format audio visual. Serta memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk mengklaim edisi unik NFT dari salah satu karya seni yang dipamerkan sebagai souvenir digital.

Dengan karya-karya yang dikuratori oleh Mama Magnet, pameran yang berlokasi di jantung Tanjong Pagar Distripark ini akan memamerkan banyak karya dari seniman lokal dan regional terkemuka di ekosistem Tezos.

‘Living System: An NFT Show’ bertujuan menghubungkan dan memberdayakan seniman di seluruh dunia melalui teknologi blockchain. 

Pada pameran eksklusif ini, para seniman akan menampilkan tiga karya seni mereka. Dan setiap pengunjung yang hadir dapat memiliki salah satu karya dalam koleksi tersebut. Aktivasi interaktif untuk pengunjung ini merupakan bentuk kerja sama dengan akaSwap, platform NFT yang berbasis di Tezos dan akan difasilitasi oleh tim TZ APAC.

Baca juga: Konser Jazz Goes to Campus Siap Beraksi, Tiket Masuknya Pakai NFT

Banyak seniman Asia Tenggara yang menggunakan teknologi NFT sebagai cara untuk berinteraksi dengan dunia, mengangkat isu-isu relevan, serta mewakili warisan, budaya, dan identitas kita di kancah global.”

Motion artist dan ilustrator asal Singapura, Reza Hasni menyatakan potensi NFT sebagai medium baru seni, dan bahwa Web3 membuat segalanya jauh lebih mudah dengan sistem yang lebih transparan melalui kontrak pintar dan royalti. “Transaksi jual beli karya seni di kalangan kolektor dapat dilaksanakan secara adil melalui pemrograman NFT, “kata Reza, pekan lalu. 

David Tng, Head of Growth di TZ APAC menjelaskan, saat ini, para seniman Asia Tenggara secara aktif menggunakan NFT sebagai media untuk berkarya dan menjangkau khalayak global, mendapatkan kompensasi atas karya seni mereka, dan menjadi agen perubahan untuk komunitas mereka.

“Kami berharap dapat merayakan semangat inovasi bersama pengunjung, yang akan mendapatkan pengalaman imersif dalam pameran yang menampilkan keberagaman NFT sebagai media seni digital,” ujar David.

Desain hemat energi Tezos dan biaya rendah untuk minting dan bertransaksi NFT telah menarik komunitas seniman, kolektor, dan pembangun global yang beragam.

Dengan adanya platform-platform NFT utama yang berbasis di Tezos, seperti fxhash, akaSwap objkt.com, dan Teia.art, semakin banyak seniman yang memilih untuk berkreasi di Tezos. (jun)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER