Kamis, 18 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Raih Oversubscribe 12,58 Kali, Venteny Resmi Melantai di Bursa Efek Indonesia

BACA JUGA




FinTechnesia.com | PT Venteny Fortuna International Tbk resmi tercatat di Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham VTNY. Emiten ini menjadi perusahaan ke-59 yang melantai di BEI sepanjang tahun 2022.

Melalui penawaran umum saham perdana (IPO), perseroan telah menawarkan 939.779.100 saham. Dan berhasil menghimpun dana sebesar Rp 338,32 miliar.

Founder dan Group CEO Venteny, Jun Waide mengatakan, ini babak baru bagi Venteny membangun ekosistem teknologi untuk mendukung akselerasi bisnis UMKM dan meningkatkan kualitas hidup karyawan.

Memiliki operasional di Filipina sejak tahun 2015, Singapura sejak tahun 2016 dan Indonesia sejak tahun 2019, Venteny memilih Indonesia sebagai pijakan untuk melakukan aksi korporasi IPO.

“Kami melihat skala pasar yang besar dan potensial di Indonesia, serta potensi pertumbuhan pasar modal nasional yang kuat dengan jumlah investor ritel yang besar.” terang Jun, pekan lalu.

Perseroan hadir untuk memberikan solusi finansial kepada pemilik usaha (UMKM dan perusahaan besar) serta meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi karyawan yang berbasis teknologi.

Atas permintaan yang tinggi dari masyarakat, saham Venteny mengalami oversubscribe (kelebihan pemesanan) hingga 12,58 kali dari pooling (penjatahan terpusat) berdasarkan data dari sistem E-IPO. Jumlah saham yang dilepas setara dengan 15% dari modal disetor setelah IPO.

Perseroan berencana menggunakan dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, untuk penambahan modal kerja untuk PT Venteny Matahari Indonesia (VMI), kemudian disalurkan kepada mitra fintech P2P lending (peer to Peer) sebesar 42%.

Lalu pengembangan bisnis meliputi pengembangan employee super-app, produk dan layanan, serta memperluas wilayah pemasaran sebesar 30%. Serta sisanya untuk modal kerja grup sebesar 28%.

Jasa Venteny secara kesuluruhan sudah menjangkau lebih dari 200.000 pengguna di Filipina dan lebih dari 250.000 pengguna di Indonesia. (jun)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER