Jumat, 26 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Gawat, Pendapatan Orang Indonesia Saat Pensiun Cuma 20% Bahkan Kurang dari Pendapatan Saat ini

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Riset Manulife Investment Management (MIM) mengungkapkan, secara umum, pendapatan pensiun para pekerja di Indonesia diperkirakan sebesar 20% dari pendapatan mereka saat ini atau bahkan lebih rendah. 

Temuan ini erdasarkan hasil riset Diverse Asia yang baru diluncurkan bersamaan dengan fitur Retirement Income Forecaster atau Proyeksi Pendapatan Pensiun. 

Retirement Income Forecaster memungkinkan penggunanya untuk melihat bagaimana proyeksi pendapatan pensiun mereka dapat berubah pada tahap kehidupan yang berbeda. Hal ini dapat membantu mereka dalam mengidentifikasi kesenjangan finansial dan tindakan untuk mengamankan gaya hidup di masa pensiun agar sesuai dengan impian mereka.

Émilie Paquet, Head of Strategic Initiatives and Innovation, Multi-Asset Solutions, Manulife Investment Management mengatakan, Retirement Income Forecaster adalah alat yang mengintegrasikan asumsierhadap pasar modal dengan data portofolio investasi terkemuka. 

Berdasarkan pemodelan matematis kami yang canggih dan beragam simulasi yang ketat, Retirement Income Forecaster menghitung pendapatan pensiun bulanan yang diproyeksikan dapat dicapai oleh seorang individu dengan tingkat keakuratan yang tinggi.  

“Kami yakin alat ini dapat membantu pengguna menyadari seberapa besar potensi dana yang bisa mereka simpan untuk masa pensiunnya berdasarkan status mereka saat ini. Setelah itu, mereka dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk merencanakan masa depan keuangannya dengan lebih baik,” terang Emilie, pekan lalu.

Baca juga: DPLK BNI Kuasai Pangsa Pasar Dana Pensiun, Genggam Pangsa Pasar 20,66%

Dengan menggunakan Retirement Income Forecaster, Manulife Investment Management melihat lima skenario umum para pekerja di Indonesia. Skenario itu menunjukkanpendapatan pensiun mereka diproyeksikan bisa jauh lebih kecil daripada yang mereka peroleh saat ini:

  • Skenario 1:  Seorang individu berusia 32 tahun yang telah memiliki karier yang stabil dengan penghasilan saat ini sebesar Rp 20 juta per bulan dan memiliki aset investasi sebesar Rp 10 juta. Berdasarkan hal tersebut, proyeksi pendapatan bulanannya di masa pensiun adalah Rp 3,52 juta atau 18% dari gaji saat ini.
  • Skenario 2:  Seorang pekerja berusia 42 tahun di level manajemen tingkat menengah dengan penghasilan Rp 40 juta setiap bulan dan memiliki aset investasi sebesar Rp 100 juta. Penghasilan bulanannya di masa pensiun diperkirakan sebesar Rp 4,41 juta, atau 11% dari penghasilan saat ini.
  • Skenario 3: Seorang pemilik usaha kecil berusia 47 tahun memiliki gaji bulanan sebesar Rp 60 juta dan aset investasi sebesar Rp 1 miliar. Penghasilan bulanan pasca pensiun yang dapat diterima orang tersebut adalah Rp 9,47 juta, atau 16% dari penghasilan saat ini.
  • Skenario 4:  Seorang individu berusia 52 tahun dengan penghasilan tinggi yang menikmati hal-hal terbaik dalam hidup dengan penghasilan Rp 100 juta per bulan dan memiliki aset investasi sebesar Rp 1 miliar. Penghasilan bulanannya di masa pensiun diproyeksi sebesar Rp 8,70 juta, atau 9% dari gaji saat ini.
  • Skenario 5: Seorang individu berusia 57 tahun yang akan pensiun, saat ini penghasilannya Rp 40 juta per bulan dan memiliki aset investasi sebesar Rp 500 juta, diproyeksikan akan memperoleh pendapatan pasca pensiun sebesar Rp 8,54 juta per bulan, atau 21% dari gaji saat ini.

Dalam sebuah survei terpisa Manulife Investment Management terungkap bahwa masyarakat Indonesia memperkirakan mereka membutuhkan rata-rata Rp 16,52 juta setiap bulan untuk dapat mempertahankan gaya hidup yang nyaman di masa pensiun. Itu sekitar 90% dari pendapatan rata-rata mereka saat ini.

Salah satu alasan yang menyebabkan terjadinya kesenjangan yang sangat besar antara pendapatan pensiun yang ideal dengan kenyataannya adalah karena jumlah aset yang diinvestasikan orang Indonesia porsinya relatif rendah secara persentase dari pendapatan saat ini.  

Padahal ini akan menjadi sumber pendapatan utama yang mereka butuhkan di masa pensiun.  Menurut survei yang sama, 68% penduduk Indonesia memiliki aset investasi di bawah Rp 600 juta.

Elvin Tharm, Head of Retirement Proposition, Strategy and Transformation, Asia Retirement, Manulife Investment Management mengatakan, ada kesenjangan yang besar antara perkiraan pengeluaran di masa pensiun dan jumlah pendapatan pensiun. 

Orang-orang di Indonesia, bahkan di seluruh Asia, sedang menghadapi situasi yang sulit dalam menjembatani kesenjangan ini. “Dengan inflasi, biaya kesehatan, dan kenaikan harga kebutuhan sehari-hari, daya beli uang tabungan dan pendapatan mereka akan terkikis seiring berjalannya waktu,” kata Elvin.

Orang Indonesia masih memiliki kecenderungan untuk menyimpan uang tunai. Mereka mengalokasikan 37% asetnya dalam bentuk uang tunai dan deposito perbankan.  

Meeka hanya mengalokasikan 29% aset ke investasi seperti reksa dana, saham, obligasi, ETF, dan real estat.  Selain itu, hanya 53% penduduk Indonesia yang terdaftar di BPJS atau telah mengambil dana pensiun dari pihak swasta. (alo)u


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER