Jumat, 29 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Bank BNI Cetak Laba Bersih Konsolidasi 2022 Sebesar Rp 18,31 Triliun, Melesat 68%

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Bank BNI berhasil menutup 2022 dengan mencetak kinerja melampaui konsensus pasar. Laba bersih konsolidasi tercatat Rp 18,31 triliun, tumbuh 68% year on year (yoy). In merupakan perolehan laba bersih tertinggi sepanjang sejarah BNI.
 
 
Total penyaluran kredit di tahun 2022 telah mencapai Rp 646,19 triliun Tumbuh di atas target awal perusahaan yaitu mencapai 10,9% yoy. Net interest margin (NIM) yang terjaga di posisi 4,8%. Pertumbuhan kredit yang sehat ditopang oleh ekspansi bisnis dari debitur top-tier dan bisnis turunannya yang berasal dari value chain debitur.
 
Dari sisi likuiditas, BNI berhasil mencatatkan pertumbuhan current account saving account (CASA) sebesar 10,1% yoy,

Pertumbuhan fee-based income tercatat sebesar 8,7% yoy menjadi Rp 14,8 triliun. Pencapaian itu seiring pergeseran pola pertumbuhan FBI untuk mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan biaya transfer melalui program BI Fast, sejalan dengan trend menurunnya transaksi transfer antar bank.

Hasil kinerja yang positif ini berdampak pada pre provisioning operating profit (PPOP) sebesar Rp 34,4 triliun atau tumbuh 10,8% yoy. Selain itu, upaya perbaikan kualitas kredit melalui kebijakan perkreditan yang efektif mampu menekan rasio NPL sebesar 90 basis point (bps) secara tahunan menjadi 2,8%.

Baca juga: BSDE Terima Fasilitas Pinjaman Rp 1 Triliun dari BNI 

Jumlah restrukturisasi kredit efek Covid juga terus menurun, nilainya menjadi Rp 49,6 triliun atau setara dengan 7,8% dari total kredit. Penurunan di kuartal lalu terutama berasal dari sektor-sektor yang paling terdampak pandemi. Seperti restoran, hotel, tekstil dan konstruksi. Hal ini mengindikasikan bahwa bisnis debitur di sektor tersebut mulai kembali pulih.

Trend positif pada kualitas aset ini juga mendorong pembentukan beban Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) menjadi lebih rendah. Sehingga cost of credit membaik dari 3,3% di tahun sebelumnya menjadi 1,9%.
 
“Pertumbuhan PPOP yang kuat dan diikuti dengan perbaikan kualitas aset ini membuat kami mampu menutup 2022 dengan capaian yang menggembirakan. Laba bersih ini adalah tertinggi sepanjang sejarah dan berada di atas ekspektasi pasar,” kata Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, Selasa (24/1). (kai)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER