Senin, 25 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

The Last of Us, Ada Artis Indonesia, Hati-Hati Penjahat Siber Siapkan Jebakan 

BACA JUGA




FinTechnesia.com | The Last of Us, Salah satu seri yang paling dinantikan berdasarkan game PlayStation dengan nama yang sama adalah The Last of Us. Akhirnya hadir di saluran HBO pada 15 Januari 2023. 

Di Indonesia serial ini popular karena ada dua aktor asal Indonesia dan juga menyebut-nyebut nama Indonesia. Mengetahui The Last of Us” akan memiliki ratusan ribu penggemar baru, penjahat dunia maya sudah merencanakan
skema baru pula. 

Secara khusus, penjahat siber sudah menyebarkan penipuan di game PlayStation, yang sangat jarang terjadi. Terlebih lagi, untuk menginfeksi korban dengan
malware, mereka menawarkan unduhan game tersebut komputer pribadi (PC),
namun kenyataannya file ini bahkan belum dirilis.

Setelah menonton The Last of Us, banyak penonton pasti ingin memainkan game ini dan mengontrol sendiri aksi karakter favoritnya. Namun jika mereka belum pernah menjadi penggemar serial game ini sebelumnya, kemungkinan besar mereka tidak akan mengetahui bahwa The Last of Useksklusif untuk PlayStation. 

Khususnya, mereka mungkin tidak menyadari bahwa bagian pertama dari game ini baru dijadwalkan akan dirilis untuk PC pada Maret 2023. Penjahat dunia maya secara aktif mengeksploitasi kurangnya kesadaran publik.

Peneliti Kaspersky menemukan sebuah situs yang menawarkan untuk mengunduh The Last of Us Part II di PC.

Pengguna yang tidak mengetahui bahwa versi game ini belum tersedia untuk komputer akan mengunduh file berbahaya alih-alih game sebenarnya. File berbahaya ini dapat bersembunyi di komputer tanpa terdeteksi selama bertahun-tahun – Anda tidak akan menyadari terdapat sesuatu berbahaya karena mungkin tidak menyebabkan kerusakan yang terlihat, file ini hanya akan meluncurkan tugasnya secara diam-diam.

Penjahat dunia maya menawarkan untuk mengunduh “The Last of Us Part II”, yang sebenarnya belum diumumkan untuk rilis di PC.

Baca juga: Kaspersky Ungkap Ancaman Siber yang Akan Muncul di Tahun 2023

Pakar Kaspersky juga menemukan situs phishing yang menawarkan kode aktivasi untuk The Last of Us. Untuk mengunduh file dengan kode, pengguna diminta untuk memilih salah satu “hadiah” yang akan mereka terima bersama dengan game tersebut: misalnya, untuk mendapatkan Gift Card PlayStation 5 atau Roblox US$ 100 terbaru. 

Namun, setelah itu pengguna disuruh memasukkan kredensial dan data rekening bank untuk membayar biaya komisi. Faktanya, dengan memberikan data kepada penjahat dunia maya, uang pengguna akan dicuri tanpa tersisa, sementara data pribadi mereka nantinya akan digunakan dalam skema penipuan lain.

The Last of Us akan menjadi boomingnyata di awal tahun 2023, mengingat sudah berapa tahun jutaan penggemar telah menunggu serial tersebut. 

Anehnya, sekarang alih-alih menawarkan pra- akses ke serial tersebut, penjahat dunia maya telah memilih jalur yang berbeda dan mendistribusikan file berbahaya dengan kedok permainan. 

Hal ini menunjukkan bahwa gamer, terutama pemula yang belum cukup tahu mengenai keamanan siber saat bermain, termasuk di antara audiens target utama
penjahat dunia maya, dan mereka akan menemukan lebih banyak cara untuk mengeksploitasinya.

“Waspada dan periksa apakah game yang Anda tunggu-tunggu tersedia di platform yang ditawarkan, unduh game hanya dari toko aplikasi resmi dan jangan lupa untuk menggunakan solusi keamanan tepercaya,” komentar Olga Svistunova, pakar keamanan di Kaspersky, pekan lalu. 

Untuk menghindari menjadi korban program berbahaya dan penipuan, Kaspersky merekomendasikan beberapa hal.

 Hindari tautan yang menjanjikan penayangan awal film atau serial TV. Jika Anda meragukan keaslian konten, hubungi penyedia hiburan Anda.
 Periksa keaslian situs web sebelum memasukkan data pribadi dan hanya gunakan halaman web resmi tepercaya untuk menonton atau mengunduh film. Periksa ulang format URL dan ejaan nama perusahaan.
 Perhatikan ekstensi file yang Anda unduh. File video tidak akan pernah memiliki ekstensi .exe atau .msi.
 Gunakan solusi keamanan yang andal, seperti Kaspersky Security Cloud, yang
mengidentifikasi lampiran berbahaya dan memblokir situs phishing. (jun)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER