Sabtu, 23 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Kesadaran Masyarakat tentang Pentingnya Asuransi Meningkat, Mayoritas Pilih Asuransi Kesehatan dan Jiwa

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Kesehatan merupakan aset yang begitu berharga. Maka, jaminan kesehatan dari asuransi merupakan salah satu bagian penting dari perencanaan keuangan.

Dengan memiliki asuransi, masyarakat dapat meminimalisasi risiko kerugian finansial ketika sakit maupun kecelakaan. 

Baru-baru ini, Populix mengeluarkan hasil survei bertajuk Indonesia’s Perceptions and Attitude Towards Health & Life Insurance Products. Survey ini melihat persepsi, minat, dan perilaku pembelian masyarakat Indonesia terhadap produk-produk asuransi kesehatan dan jiwa.

Hasil survei menemukan, 73% masyarakat Indonesia, terutama di kalangan laki-laki menyatakan memiliki asuransi merupakan hal penting. Mereka melihat pentingnya jaminan kesehatan.

Pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa tahun belakangan mendorong kesadaran masyarakat bagaimana asuransi dapat membantu mengurangi kerugian finansial ketika sakit.

Hasil survei Populix menemukan, dari 10 masyarakat Indonesia mulai memiliki asuransi dalam 1-2 tahun belakangan ini. “Survei juga menunjukkan bahwa saat ini, hampir 7 dari 10 masyarakat Indonesia sudah memiliki asuransi, baik BPJS Kesehatan maupun asuransi pribadi,” ujar Eileen Kamtawijoyo, Co Founder dan COO Populix, Selasa (31/1).

Di antara para responden yang telah memiliki asuransi, sebanyak 72% di antaranya mengatakan memiliki asuransi pribadi dengan mayoritas memilih asuransi kesehatan (80%) dan asuransi jiwa (55%).

Laluasuransi pensiun (35%), asuransi pendidikan (33%), dan asuransi kendaraan bermotor (31%). Untuk membeli produk-produk asuransi tersebut, 57% masyarakat menyisihkan anggaran di bawah Rp 750.000 setiap bulannya. Mayoritas metode pembayaran premi yang dipilih adalah membayar setiap bulan. 

Kepemilikan asuransi

Baca juga: Solusi Meringankan Beban Nasabah dengan Waiver Asuransi

Lebih dari setengah responden telah memiliki asuransi selama lebih dari 2 tahun. Namun, sebagian responden (35%) mengatakan, mereka membeli asuransi dalam 1-2 tahun belakangan ini. Survei menunjukkan beberapa alasan yang mendorong masyarakat untuk memiliki asuransi pribadi, meliputi: 

  • Perlindungan untuk diri sendiri dan aset yang dimiliki (67%)
  • Dapat menanggung biaya rumah sakit hingga biaya operasi (63%)
  • Warisan/perlindungan bagi anggota keluarga apabila terjadi sesuatu (39%)
  • Investasi (33%)
  • Melihat pengalaman buruk keluarga atau teman yang tidak memiliki asuransi (24%)
  • Tidak mendapatkan fasilitas asuransi swasta dari kantor (21%) 

Agen asuransi (67%), media sosial (57%), teman/keluarga (55%), media massa (46%), dan influencer (21%) merupakan sumber informasi bagi masyarakat seputar hal-hal terkait asuransi pribadi.

Instagram (88%) dan YouTube (75%) menjadi dua media sosial yang paling banyak digunakan masyarakat untuk mencari informasi seputar asuransi pribadi. Lalu Facebook, WhatsApp dan Twitter. 

Selain asuransi pribadi, 44% responden juga menyatakan bahwa mereka memiliki asuransi swasta dari fasilitas kantor. Beberapa nama perusahaan penyedia asuransi yang banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia meliputi Prudential (25%), AXA Mandiri (12%), Lippo Insurance (9%), Generali (9%), dan Allianz (9%). 

Kepemilikan asuransi

Tapi masih terdapat 33% masyarakat Indonesia yang belum memiliki asuransi. Alasan utama masyarakat belum memiliki asuransi yaitu belum memiliki anggaran untuk membayar premi (57%), biaya premi yang mahal (29%), kurang memahami manfaat asuransi (25%), dan belum membutuhkan jasa asuransi (22%). (kai)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER